nusabali

Usai Vaksinasi, Berharap Border Dibuka

Pelaku Pariwisata Bali Optimistis

  • www.nusabali.com-usai-vaksinasi-berharap-border-dibuka

DENPASAR,NusaBali
Pelaku maupun praktisi pariwisata Bali optimistis pelaksanaan vaksinasi Sinovac untuk mengatasi pandemi Covid-19 akan memulihkan kembali kondisi pariwisata khususnya di Bali yang saat ini tengah terpuruk.

Penasehat DPD Indonesia Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Bali I Nyoman Astama, menyatakan Kamis (14/1). Karena itulah Astama menyatakan sebagai pelaku pariwisata pihaknya menyambut positif  langkah pemerintah dimulainya pelaksanaan vaksin Covid-19.

“Ini menambah kepercayaan setelah sebelumnya dilakukan verifikasi protokol  kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, Environment/CHSE) di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,”  ujarnya.

Lepas dari itu, Astama  berharap pembukaan border segera bisa dilakukan sehingga Bali bisa segera dikunjungi wisatawan mancanegara. Dengan penerapan  protokol kesehatan, mulai dari memperlihatkan surat keterangan negative Covid-19, hinggga pemeriksaan atau test swab di bandara, Bali katanya Astama sudah siap untuk buka.

“Karena jika  tidak  dibuka kondisi (pariwisata) semakin parah,” tandas Astama. Kondisi pariwisata Bali katanya memang benar- benar parah. “Ibarat mau menangis, sudah habis tangis kita,” ujarnya mengandaikan parahnya  kondisi pariwisata di Pulau Dewata.

Apalagi setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu, hotel-hotel kini kembali kosong. Hanya satu dua kamar hotel/villa yang terisi. Bahkan bicara soal tingkat hunian, hanya satu digit saja. “Memang tidak kosong, namun hanya terisi satu dua saja,” katanya.

Ketua Bali Villa Assosiation (BVA) Gede Sukarta menyatakan hal senada. Usai libur Nataru tingkat hunian di hotel-hotel Bali kembali terhempas.  “Beh jangan lah dibilang lagi, hanya  satu digit rata-rata,” jelas Sukarta yang dihubungi terpisah.

Imlek Tahun 2021, yang berlangsung 12 Februari depan, kata Sukarta diperkirakan  tidak ada berdampak signifikan kunjungan wisatawan. Hal tersebut karena masih dalam pandemi Covid-19. “Jelas beda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana Imlek selalu biasanya ramai,” tandas Sukarta. *K17

Komentar