nusabali

20 Nakes RSUD, 3 Orang Berefek Pusing

Vaksinasi Covid-19 di RSUD Sanjiwani Gianyar

  • www.nusabali.com-20-nakes-rsud-3-orang-berefek-pusing

Tiga nakes itupun diizinkan istirahat di ruang observasi khusus vaksinasi selama 30 menit.

GIANYAR, NusaBali

20 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Sanjiwani Gianyar mendahului disuntik vaksin Covid-19, Kamis (14/1). Sementara, Bupati I Made ‘Agus’ Mahayastra mendapat jadwal vaksinasi, Jumat (15/1) ini.

Bupati Mahayastra, saat dikonfirmasi, mengatakan siap divaksin. "Saya dijadwalkan Jumat (15/1) untuk mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19," ujarnya. Dia mengungkapkan sebelum divaksin, wajib dicek kesehatan terlebih dahulu. "Besok dicek kesehatan dulu, selanjutnya baru divaksin," ucapnya.  

Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan ini menjelaskan cek kesehatan akan dilakukan di Kantor Bupati. "Ini pun tergantung hasil cek kesehatan, kalau memenuhi syarat baru divaksin," jelasnya.

Bupati Mahayastra juga mengakui, jadwal vaksinasi maju sehari dari perkiraan sebelumnya. "Pegawai Pemkab sudah mulai divaksin hari ini (Kamis kemarin, Red)," imbuhnya.

Bupati mengaku belum ada koordinasi Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) terkait cek kesehatan atau kegiatan vaksinasi covid-19 bersama-sama. "Karena semua instansi ada jadwal masing," tambahnya.

Secara terpisah, dari 20 nakes RSUD Sanjiwani yang divaksin, 3 diantaranya berefek dengan keluhan pusing. Tiga nakes itupun diizinkan istirahat di ruang observasi khusus vaksinasi selama 30 menit. Seperti diungkapkan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sanjiwani Gianyar, Anak Agung Gede Oka Beratha saat ditemui, Kamis (14/1). "Tadi ada yang mengeluh pusing saat observasi 30 menit. Tapi mereka sudah membaik, tidak masalah sudah bisa melanjutkan kembali bekerja," ujarnya.

Jadwal vaksin, katanya, dilakukan 3 kali dalam seminggu. Yakni setiap Senin, Kamis, dan Sabtu. "Per jadwal yang divaksin 20 orang nakes," jelasnya. Jumlah nakes Kabupaten Gianyar yang menjadi sasaran vaksin sebanyak 3.134 orang. Baik yang bertugas di RS Negeri, puskesmas, RS swasta, dan klinik-klinik.

Vaksinasi kepada para nakes itu akan berlangsung sampai pertengahan bulan April 2021 mendatang. "Mereka yang divaksin diharapkan tidak mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Maka itu hanya dibatasi 20 orang setiap sesi," jelasnya.

Calon nakes yang akan divaksin, terlebih dahulu akan menerima pesan singkat ke nomor HP masing-masing. "Mereka menerima tiket atau SMS sesuai nomor handphone. Setelah itu datang ke tempat vaksinasi ditunjukkan ke petugas beserta KTP, perlihatkan di depan dan cocokan dengan nik," jelasnya.

Setelah daftar dan sudah cocok, jelas dr Agung, maka otomatis masuk ke sistem Rumah Sakit. Selanjutnya calon yang akan divaksin menuju meja dua ada cek tensi, cek suhu, skriming  sebanyak 16 item. "Di sana akan disimpulkan calon yang divaksin ini bisa lanjut vaksin, ditunda, atau tidak bisa divaksin," terangnya.

Ketika mereka lolos akan lanjut ke meja tiga untuk melakukan vaksin. "Sementara sampai saat ini nakes yang vaksin belum ada sampai ditunda maupun tidak bisa divaksin," imbuhnya. Terakhir ada meja empat tempat observasi, apakah ada efek samping. "Di meja 4 juga akan dikasi kartu vaksinasi, mereka bawa pulang untuk dibawa lagi setelah 14 hari guna penyuntikan kedua," jelasnya. *nvi

Komentar