nusabali

Gelombang Tinggi, Nelayan Kedonganan Tak Melaut

  • www.nusabali.com-gelombang-tinggi-nelayan-kedonganan-tak-melaut

MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras disertai angin kencang, dan gelombang tinggi yang terjadi belakangan ini membuat para nelayan di Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, terpaksa tidak melaut.

Untuk saat ini nelayan lebih memilih memperbaiki perahu dan jaring ikan yang rusak. Salah seorang nelayan bernama Saiman, 45, mengatakan sejak dua hari terakhir sejumlah nelayan di Kedonganan tidak berani melaut. Sebab, curah hujan deras, ditambah angin laut yang kencang menyebabkan gelombang tinggi.

“Kalau saat kondisi cuaca seperti ini, kami diam di rumah saja. Kadang juga memperbaiki jukung maupun jaring yang rusak. Ini hanya kegiatan saat kondisi cuaca ekstrem,” kata Saiman, Kamis (14/1) siang.

Menurut dia, tidak semua nelayan di Kedonganan memilih tak melaut. Ada saja yang tetap melaut, karena memiliki perahu yang berukuran cukup besar. “Nelayan yang punya kapal kecil memilih tidak melaut, karena sangat sulit melewati gelombang tinggi. Seandainya dipaksakan, tentu resikonya tinggi. Makanya tunggu saja kondisi kembali normal,” kata Saiman sembari berharap cuaca ekstrem cepat berlalu.

Kepala Bidang Data dan Informasi (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, mengatakan kondisi cuaca di Pulau Dewata dalam tiga hari ke depan masih berpotensi intensitas hujan ringan hingga lebat. Hal ini disebabkan suhu muka laut di sekitar Bali, cukup hangat yang dapat berkontribusi pembentukan awan hujan. Selain itu, terdapat belokan angin sekitar Bali yang juga mendukung pertumbuhan awan hujan tersebut.

“Dari analisa kami, memang untuk Bali masih berpotensi hujan ringan hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir. Selain itu, potensi gelombang tinggi masih terjadi di perairan sekitar Bali,” jelas Iman.

Untuk potensi gelombang tinggi, diperkirakan terjadi sekitar 2 meter lebih di laut Bali, Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok hingga perairan Selatan Bali. Dengan prakiraan kondisi cuaca ekstrem, Iman berharap jadi pertimbangan. “Selain nelayan, kami juga imbau kepada para pelaku usaha transportasi laut agar waspada gelombang tinggi. Begitu juga dengan pelaku usaha wisata bahari agar mempertimbangkan kondisi tersebut saat beraktivitas,” kata Iman. *dar

Komentar