nusabali

Koster Ajak Masyarakat Tak Ragu Vaksinasi Covid-19

Sempat Ngeri-ngeri Sedap, Gubernur Jadi Orang Pertama Divaksin

  • www.nusabali.com-koster-ajak-masyarakat-tak-ragu-vaksinasi-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Meski sempat agak tegang hingga merasa ngeri-ngeri sedap, Gubernur Wayan Koster akhirnya lolos sebagai orang pertama di Bali yang menjalani vaksinasi Covid-19 Sinovac, Kamis (14/1) pagi.

Gubernur Koster mengajak masyarakat masyarakat tidak ragu dengan program vaksinasi, jangan pula kendorkan disiplin protokol kesehatan. Gubernur Koster menjalani vaksinasi Covid-19 Sinovak di RS Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Vaksinasi perdana di Pulau Dewata terhadap orang nomor satu Bali ini dilakukan oleh dr Putu Gede Surya Wibawa M Biomed SpDD, Dokter Ahli Penyakit Dalam dari RS Bali Mandara.

Didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya NPPM, Gubernur Koster memenuhi 16 syarat kesehatan dalam screening, sehingga dibolehkan menjalani vaksinasi Covid-19. Setelah cek tensi dan disodori 16 item pertanyaan dalam screening, Gubernur Koster langsung divaksinasi. Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini disuntikkan 0,5 CC vaksin Sinovac.

Setelah Gubernur Koster, sejumlah pejabat publik lainnya kemarin dapat giliran divaksinasi. Mereka adalag Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra SH MSi, Kasdam IX Udayana/Brigjen TNI Candra Wijaya, Kepala BPK RI Wilayah Bali Sri Haryono, Kepala BPOM Wilayah Bali Ni GAN Suarningsih, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kajati Bali Erbagyo Rohan, Kepala BPBD Bali I Made Rentin, Kepala Kesdam IX/Udayana I Made Mardika, Kepala BPKP Provinsi Bali Muhamad Maskur, Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudi-ana, Deputi BPJS Wilayah Bali Beno Herman, Dirut RSUP Sanglah dr I Wayan Sudana, dan Ketua DPW PPNI Bali I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma.

Sedangkan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama yang juga hadir di RS Bali Mandara, tidak ikut menjalani vaksinasi karena umurnya sudah melewati 60 tahun. Demikian juga Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, tidak mengikuti vaksinasi Covid-19 karena umur telah melewati 60 tahun.

Seusai terima suntikan vaksin Covid-19 kemarin, Gubernur Koster mengaku sempat tegang juga jelang vaksinasi. "Awalnya ngeri-ngeri sedap tadi. Tetapi, berkat doa tulus dan niat baik dalam menjalankan proses vaksinasi ini, semua berjalan lancar. Vaksinasi ini memang bagus untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah penularan Covid-19. Kita berharap pandemi Covid-19 nanti bisa diputus mata rantai penyebarannya," ujar Gubernur Koster.

Koster berharap vaksinasi di mana dirinya menjadi orang pertama menjalaninya kemarin, bisa membangun kepercayaan masyarakat untuk tidak khawatir dengan program ini. "Kawan-kawan media dapat menyebarluaskan informasi, sehingga masyarakat yakin soal vaksinasi ini. Masyarakat juga kita harapkan jangan sampai percaya dengan isu negatif yang belum tentu kebenarannya," pinta Koster.

Koster menegaskan, pemerintah melalui Presiden Jokowi juga telah memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat bahwa vaksinasi ini penting. "Jadi, masyarakat jangan khawatir untuk divaksin. Kita berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga pariwisata bisa bangkit. Mari tetap laksanakan protokol kesehatan," tegas politisasi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Koster menyebutkan, nasyarakat jangan pernah kendorkan upaya mencegah penularan Covid-19. "Pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung lama, sejak Maret 2020 lalu. Kita harus tetap waspada dan tidak boleh kendor dalam disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Terlebih, belakangan kasus Covid-19 di Bali meningkat pasca liburan Tahun Baru," pinta Koster.

Koster mengaku sudah beberapa kali rapat secara virtual dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Dari rapat tersebut, Bali harus dipulihkan secara cepat. Pemerintah juga sudah siapkan vaksin yang cukup untuk Bali, agar target 70 persen dari 4,3 juta warganya divaksinasi.

"Kita berterima kasih kepada pemerintah pusat yang memberikan perhatian serius terkait dengan vaksinasi ini. Saya juga apresiasi para pejabat dari berbagai lembaga yang memberikan teladan untuk ikuti vaksinasi," tegas mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya mengatakan program vaksinasi Covid-19 ini untuk membentuk kekebalan diri dan kelompok di masyarakat. Selain itu, juga untuk meminimalkan angka kematian akibat Covid-19. Tujuan vaksinasi intinya memperkuat sistem kesehatan masyarakat. "Yang terpenting adalah juga menjaga sistem produktivitas dengan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi dari pandemi Covid-19," terang Suarjaya dalam paparannya sebelum kegiatan vaksinasi di RS Bali Mandara, Kamis kemarin.

Menurut Suarjaya, vaksinasi Covid-19 ini menyasar 2.999.400 orang atau 70 persen dari populasi penduduk di Bali. Pelaksanaan vaksinasi dibagi dalam lima kelompok sasaran. Kelompok sasaran pertama, meliputi tenaga kesehatan, tenaga penunjang fasilitas kesehatan, dan tenaga medis yang berjumlah 30.320 orang di seluruh Bali. Kelompok sasaran kedua, meliputi petugas TNI dan Polri, Sat Pol PP, kalangan guru, dan aparat hukum dengan jumlah 263.389 orang di seluruh Bali.

Kelompok sasaran ketiga, meliputi masyarakat rentan secara sosial ekonomi, dengan jumlah sekitar 1.290.243 orang di seluruh Bali. Kelompok sasaran keempat, meliputi masyarakat dan pelaku ekonomi yang berjumlah 854.756 orang di seluruh Bali. Kelompok sasaran keempat adalah masyarakat rentan dengan usia di atas 60 tahun keatas, tapi dengan vaksin berbeda, yang jumlahnya mencapai 560.708 orang di seluruh Bali.

"Sasaran awal vaksinasi Covid-19 ini adalah penduduk dengan usia 18-59 tahun. Berikutnya, penduduk berusia 60 tahun ke atas, dengan vaksin yang berbeda," tegas Suarjaya.

Menurut Suarjaya, kick off vaksinasi Covid-19 kemarin dimulai oleh para pejabat publik, dimaksudkan untuk memberikan teladan dan sekaligus kepercayaan kepada masyarakat. Setelah Pemprov Bali, vaksinasi Covid-19 akan diikuti di 3 daerah dengan menyasar tenaga kesehatan di Kota Denpasar sebanyak 12.032 orang, di Kabupaten Badung (5.533 orang), dan Kabupaten Gianyar (4.231 orang).

"Vaksinasi akan diberikan sebanyak 2 kali dengan vaksin yang sama, dalam interval 14 hari. Sedangkan vaksinasi untuk 6 kabupaten lainnya di Bali, akan dilaksanakan menyusul mulai 6 Februari 202, yakni Tabanan, Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Bangli," tegas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini. Suarjaya menegaskan vaksin Covid-19 Sirnovac sudah dijamin aman dan telah melewati uji klinis. *nat

Komentar