Gubernur Koster Jalani Vaksinasi, 2,9 Juta Warga Bali Bakal Divaksin Semua

Pencanangan vaksinasi yang dilakukan di RS Bali Mandara Denpasar ini diharapkan menjadi titik balik Bali yang mengalami keterpurukan ekonomi sejak awal 2020 lalu.

Vaksinasi yang dilakukan Gubernur Koster juga diikuti oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Pada hari yang sama, Kamis (14/1/2021), vaksinasi juga dilakukan serempak di Denpasar, Badung dan Gianyar. “Tiga daerah ini cukup tinggi kasusnya, begitu juga sebenarnya di Tabanan dan Jembrana,” kata Koster.

Bali sendiri disebut mendapat prioritas sebagai daerah dalam penanganan Covid-19, termasuk dilakukannya vaksinasi. Karena dengan vaksinasi Covid-19, diharapkan Bali yang menjadi daerah tujuan wisata dunia, segera pulih dan mendapat kepercayaan kembali sebagai destinasi wisata sehingga pemulihan ekonomi Bali pun bisa segera dilakukan.

“Pariwisata Bali sudah terpuruk dan terganggu perekonomian. Kita harap segera berlalu dan kita lewati dengan baik. Pulih semuanya, pariwisata dan ekonomi sehingga kita bisa melakukan upaya percepatan pemulihan di Bali,” kata Koster.

Diakui oleh Koster jika belakangan ini terjadi kenaikan signifikan kasus konfirmasi positif. Kondisi ini tidak lepas dari pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021 di mana wisatawan masuk Bali menembus angka di atas 400 ribu orang. “Saya sudah perkirakan begitu pulang pasti banyak kasus positif,” ungkap Koster.

Pada dua hari lalu, kasus konfirmasi positif di Bali menembus angka  300 lebih, dan Rabu (13/1/2021) masih mencapai 260 orang atau angka  tertinggi munculnya kasus konfirmasi positif per hari dibanding hari per hari sebelumnya. Karena itu, lanjut Koster, tidak cukup hanya melaksanakan protokol kesehatan, melainkan harus diikuti dengan vaksinasi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya MPPM menyebut bahwa jumlah masyarakat Bali yang akan divaksin adalah 2.999.400 orang. Jumlah ini sama dengan 70 persen dari populasi masyarakat di Pulau Dewata, Tujuan vaksinasi ini, kata Suarjaya,  membentuk kekebalan diri dan kelompok. Kedua,  menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid. Selanjutnyam melindungi dan memperkuat sistem kesehatan. Selain itu vaksinasi dimaksudkan untuk menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak ekonomi akibat Covid-19.

Di Bali, prioritas diberikan kepada tenaga kesehatan dan penunjang termasuk tenaga tracing sebanyak 30.320 orang. Selanjutnya pelayan publik, yakni, TNI, Polri, Satpol PP, guru, aparat hukum berjumlah 263.389 orang. Masyarakat rentan secara geoparsial sosial ekonomi ditarrget 1.290.243 orang. Sementara itu masyarakat dan pelaku ekonomi 854.756 orang.

Sedangkan masyarakat rentan di atas 60 tahun berjumlah  560.782 orang. “Untuk masyarakat berusia 60 tahun ke atas, diberikan vaksin yang berbeda,” kata Suarjaya.

Sementara itu terkait vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Denpasar, Badung dan Gianyar juga sudah dimulai Kamis (14/1/2021). Untuk tenaga kesehatan di Denpasar menjangkau  12.032 orang,  di Gianyar 5.553 orang dan Gianyar 4.231 orang. “Vaksinasi dilakukan dua kali dengan interval 14 hari,” kata Suarjaya. Sementara enam kabupaten lain akan menyusul, dan dijadwalkan dimulai bulan Februari.*mao