nusabali

Turis Lokal 'Penyelamat' Pariwisata Bali

  • www.nusabali.com-turis-lokal-penyelamat-pariwisata-bali

Pasca libur Nataru, kunjungan wisdom lebih-lebih wisman tak bisa diharap banyak

DENPASAR,NusaBali

Turis lokal, yakni warga lokal  menjadi tumpuan untuk ‘menghidupkan’ pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19, pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Alasannya mengharap wisatawan mancanegara tidak  mungkin karena Bali masih tertutup untuk wisman.

Sebaliknya dari wisatawan domestik (luar Bali), juga tidak bisa diharap banyak.  Pertama usai Nataru memang siklus sepi kunjungan (low season). Yang kedua pendapatan masyarakat yang merosot, berpengaruh pada daya beli. Apalagi untuk belanja leasure, tentu bukan skala prioritas.

Di sisi lain, mulai tanggal 11-25 Januari mendatang tengah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diyakini berimbas pada pengurangan niat wisdom berwisata ke Bali.

Karenanya harapan  menghidupkan pariwisata Bali adalah wisatawan lokal.“Cukup di Bali saja, dengan turis lokal dengan harga lokal,” ujar Wisnu Arimbawa, salah seorang pelaku pariwisata asal Klungkung, Selasa (12/1). Sementara menungggu kondisi pandemi membaik, wisatawan lokal menjadi tumpuan harapan.

Dikatakan Wisnu Arimbawa, pasca libur Nataru  fakta di lapangan kunjungan wisdom ke Bali jauh berkurang. Pengurangan kunjungan berkurang sampai 60 persen.

“Jika sebelumnya penerbangan domestik ramai, pasca Nataru sangat berkurang,” ungkap Wisnu Arimbawa.

Penurunan penumpang yang memanfaatkan  transportasi udara yang signifikan, itulah menunjukkan penurunan nyata wisatawan domestik ke Bali.

“Makanya mari kita galakkan pariwisata lokal dengan warga lokal dan paket tur lokal,”  ujar Koordinator BPW pada event ‘We Love Bali’ untuk pemulihan parawisata yang digelar tahun lalu.

Wisnu Arimbawa optimistis dengan menggalakkan turis lokal, pariwisata Bali tetap eksis, sambil menunggu kondisi membaik dan border kembali dibuka.

Wakil Ketua DPP Indonesia Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) I Made Ramia Adnyana menyatakan pasca Nataru tingkat hunian hotel merosot.

“Hanya satu digit saja sekarang,”ungkapnya. Berbeda dengan saat keramaian Nataru tingkat hunian hotel  dua digit dikisaran 30 persen sampai 50 persen..

Ramia Adnyana pun menyatakan turis lokal merupakan potensi yang sedikit banyak bisa membantu pemulihan pariwisata Bali. “Meski tidak banyak, kita bisa fokus grup-grup lokal,” ujar Ramia Adnyana.

Kondisi usaha khususnya hotel, kata Ramia Adnyana masih parah. Karena pandemi Covid-19, manejemen atau pengelola mengurangi lagi jumlah karyawan bekerja langsung di hotel. Sehingga tinggal 25 persen saja karyawan yang masih bekerja. Sedang sisanya 75 persen, diliburkan atau bekerja dari rumah (work from home).“Kita  harus menuggu suasana membaik,” ujar Ramia Adnyana.  *K17.

Komentar