nusabali

Siswa Jenuh, Pembelajaran Daring Agar Lebih Inovatif

  • www.nusabali.com-siswa-jenuh-pembelajaran-daring-agar-lebih-inovatif

DENPASAR, NusaBali
Dimulainya semester genap tahun ajaran 2020/2021, berarti dimulainya kembali pembelajaran secara daring bagi para siswa dan guru.

Sebelumnya, pembelajaran diputuskan untuk tetap berlangsung secara daring, terlebih kini telah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per Senin (11/1) hingga 25 Januari mendatang. Berikutnya, evaluasi akan dilakukan pada Maret 2021 mendatang untuk meninjau kembali apakah pertemuan tatap muka telah memungkinkan atau tidak.

Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Denpasar, Made Rida SPd MPd, mengatakan sejauh ini pembelajaran daring masih berlangsung seperti biasa dalam kondisi baik. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasarkan evaluasi pada pembelajaran daring sebelumnya. Salah satunya, yakni mengenai siswa yang mulai jenuh dengan pembelajaran dengan sistem daring.

“Evaluasi pertama tentang penerapan model pembelajaran yang diterapkan selama ini ternyata siswa sudah mulai jenuh, makanya perlu diterapkan inovasi dan kreativitas yang baru,” ujar Made Rida pada NusaBali, Senin (11/1). Inovasi yang tengah diupayakan, yaitu pemberian sumber-sumber materi yang baru dan modern, seperti dari YouTube ataupun melalui media Ruang Guru. Sementara, materi juga diupayakan untuk lebih kreatif dengan membuat materi dalam bentuk video yang menarik dan sesuai dengan era kekinian.

Adapun evaluasi yang dilakukan juga melihat bahwa adanya kesulitan dalam mewujudkan pencapaian kurikulum yang maksimal dengan sistem pembelajaran daring. “Dengan pembelajaran daring hal tersebut sulit terwujud maka titik berat kita bagaimana siswa bisa paham dan bisa mengerti pada apa yang diajarkan sebagai bekal mereka kedepannya,” imbuhnya.

Sementara itu, sejak awal pandemi, bentuk kegiatan seperti ekstrakulikuler telah ditiadakan. Saat ini, yang boleh datang ke sekolah hanya para pegawai dan staf yang dibatasi 50%. “Yang boleh datang ke sekolah, staf, Wakasek secara bergiliran satu hari satu orang, staf pegawai 50% dari jumlah seluruhnya tiap hari. Untuk siswa hanya yang punya kepentingan penting saja seperti mengurus surat keterangan sebagai siswa, dan sebagainya,” tuntasnya. *cr74

Komentar