nusabali

Dokter Magang dan Dua PPDN Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-dokter-magang-dan-dua-ppdn-positif-covid-19

Seorang dari pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) ke Jogjakarta hingga akhir Desember 2020. Sedangkan satu orang lainnya ke Jakarta hingga 3 Januari 2021.

SINGARAJA, NusaBali
Pascalibur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) ditemukan klaster pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) terkonfirmasi positif Covid-19. Dua orang PPDN itu terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (9/1). Keduanya disebut usai melakukan perjalanan ke Jogjakarta dan Jakarta. Selain dua orang PPDN, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng juga mencatatkan seorang dokter magang di RSUD Buleleng terkonfirmasi Covid-19 pada Jumat (8/1) lalu.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa ditemui pada Senin (11/1) sore, membenarkan temuan kasus tersebut. Menurut Suyasa, terkonfirmasinya dokter magang di RSUD Buleleng berawal saat dokter yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis itu mengalami gejala mengarah ke Covid-19. Dokter magang yang baru berusia 28 tahun itu akhirnya menjalani swab setelah mengalami demam dan hilang indra penciuman.

“Ini adalah kasus suspect bukan kontak erat terdeteksi setelah mengalami gejala. Yang bersangkutan sedang menjalani pendidikan spesialis di Denpasar, dan saat ini magang di RSUD, asalnya memang dari Buleleng,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Dari hasil swab terkonfirmasi itu tim surveillance pun sudah melakukan tracing. Hasilnya kedua orangtua dokter magang itu juga dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Buleleng yang sempat berkontak dengan dokter magang dinyatakan nihil. Kini dokter magang dan kedua orangtuanya sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Buleleng.

Sedangkan data kasus pelaku perjalanan yang dinyatakan terkonfirmasi pada Sabtu (9/1) lalu juga merupakan warga Buleleng. Seorang dari mereka disebut sempat melakukan perjalanan dalam negeri dengan tujuan ke Jogjakarta hingga akhir Desember 2020 lalu. Sedangkan satu orang lainnya juga pelaku perjalanan dalam negeri yang sempat berkunjung ke Jakarta hingga 3 Januari 2021 lalu. Setelah tiba di Buleleng, mereka dirapid antigen oleh kantor yang mempekerjakan mereka dengan hasil reaktif. Setelah dilanjutkan diambil uji swab dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Dari dua PPDN yang terkonfirmasi, hanya satu orang yang menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala ringan. Sedangkan satu orang lainnya hanya menjalani karantina di hotel.

“Dengan kasus ini, apalagi Pak Bupati sudah mengimbau dan menyarankan seluruh masyarakat Buleleng agar menahan diri dulu bepergian ke daerah zona merah atau yang potensi penularan risiko tinggi. Apalagi sekarang sudah diberlakukan PPKM, kalau memang tidak mendesak dan untuk urusan yang sangat penting sekali, lebih baik jangan dulu,” imbuh Suyasa.

Imbauan itu, menurut birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, itu juga berlaku untuk ASN yang bertugas di Buleleng namun berasal dari lima kabupaten/kota di Bali yang sedang menjalani pembatasan pelaksanaan kegiatan masyarakat (PPKM). Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, menurut mantan Asisten Umum Setda Buleleng, ini terus akan melakukan evaluasi dan monitoring perkembangan kasus selama pemberlakukan PPKM di Bali.

Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng pada Senin (11/1), ditemukan 3 kasus konfirmasi baru. Ketiganya masing-masing berasal dari Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dan Sukasada. Di hari yang sama, 7 orang pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. Mereka masing-masing dari Kecamatan Buleleng 2 orang, Kecamatan Sukasada 3 orang, dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Gerokgak. Fluktuasi kasus yang masih terjadi di Buleleng membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 1.398 orang. Sebanyak 1.282 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 72 orang meninggal dunia, dan 44 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun karantina di hotel yang disiapkan pemerintah. *k23

Komentar