Gde Tomi Dkk Tunggu Panggilan Pelatnas Vovinam
JAKARTA, NusaBali
Berlangsungnya SEA Games 2021 di Vietnam membuat cabor bela diri vovinam dipertandingan.
Peraih medali emas vovinam beregu putra pada SEA Games 2011 di Jakarta dan SEA Games 2013 di Myanmar, Dewa Gde Tomi Sanjaya mengatakan, dirinya dan teman-temannya siap mempertahankan medali emas, jika dipercaya membela Indonesia.
“Saya siap dipanggil Pelatnas dan membela Indonesia di SEA Games. Bila dipercaya, saya dan teman-teman akan mempertahankan prestasi meraih medali emas. Namun sampai saat ini belum ada panggilan," ujar Gde Tomi Sanjaya, Senin (11/1).
Gde Tomi dkk pun menunggu panggilan itu, dengan menjalani latihan mandiri atau bersama teman-temannya di Padepokan Kediri, Tabanan. Latihan dilakukan seminggu sekali untuk menjaga imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19. Dalam latihan itu, Gde Tomi membuat gerakan simulasi, khususnya saat menyerang lawan dengan senjata.
"Latihan simulasi seperti latihan bayangan. Saya melakukan gerakan saat menyerang lawan tanpa ada orangnya," kata Gde Tomi.
Atlet kelahiran Tabanan, 8 September 1988 ini menuturkan, latihan bukan kali ini saja, tapi rutin usai SEA Games 2013 Myanmar. Bagi Gde Tomi, meski vovinam tidak dipertandingan pada SEA Games 2015 Singapura, SEA Games 2017 Malaysia dan SEA Games 2019 Filipina, bukan berarti dia berdiam diri. Menurutnya, latihan vovinam tetap berlangsung agar tidak lupa gerakannya. Dengan begitu saat ada pemanggilan Pelatnas dirinya.
Gde Tomi saat meraih medali emas SEA Games 2011 di Jakarta satu tim dengan I Gusti Agung Gede Ary Wirawan Wetan, Gede Wisnu Atmadi Sudewa dan Nyoman Suryawan. Saat itu mereka unggul atas tim Vietnam (Negara tempat vovinam berasal). Dua tahun berikutnya mereka unggul kembali dari tim Vietnam. Namun komposisi tim berubah karena Gede Wisnu Atmadi Sudewa tidak memperkuat tim beregu putra. Posisinya digantikan I Wayan Sumertayasa.
Gde Tomi memprediksi, tim tersebut tidak berubah bila mendapat panggilan Pelatnas. Sebab, mereka sering latihan bersama sehingga tetap kompak dan solid. Terkait lawan berat di nomornya, kata Gde Tomi, tetap dari Vietnam. *k22
“Saya siap dipanggil Pelatnas dan membela Indonesia di SEA Games. Bila dipercaya, saya dan teman-teman akan mempertahankan prestasi meraih medali emas. Namun sampai saat ini belum ada panggilan," ujar Gde Tomi Sanjaya, Senin (11/1).
Gde Tomi dkk pun menunggu panggilan itu, dengan menjalani latihan mandiri atau bersama teman-temannya di Padepokan Kediri, Tabanan. Latihan dilakukan seminggu sekali untuk menjaga imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19. Dalam latihan itu, Gde Tomi membuat gerakan simulasi, khususnya saat menyerang lawan dengan senjata.
"Latihan simulasi seperti latihan bayangan. Saya melakukan gerakan saat menyerang lawan tanpa ada orangnya," kata Gde Tomi.
Atlet kelahiran Tabanan, 8 September 1988 ini menuturkan, latihan bukan kali ini saja, tapi rutin usai SEA Games 2013 Myanmar. Bagi Gde Tomi, meski vovinam tidak dipertandingan pada SEA Games 2015 Singapura, SEA Games 2017 Malaysia dan SEA Games 2019 Filipina, bukan berarti dia berdiam diri. Menurutnya, latihan vovinam tetap berlangsung agar tidak lupa gerakannya. Dengan begitu saat ada pemanggilan Pelatnas dirinya.
Gde Tomi saat meraih medali emas SEA Games 2011 di Jakarta satu tim dengan I Gusti Agung Gede Ary Wirawan Wetan, Gede Wisnu Atmadi Sudewa dan Nyoman Suryawan. Saat itu mereka unggul atas tim Vietnam (Negara tempat vovinam berasal). Dua tahun berikutnya mereka unggul kembali dari tim Vietnam. Namun komposisi tim berubah karena Gede Wisnu Atmadi Sudewa tidak memperkuat tim beregu putra. Posisinya digantikan I Wayan Sumertayasa.
Gde Tomi memprediksi, tim tersebut tidak berubah bila mendapat panggilan Pelatnas. Sebab, mereka sering latihan bersama sehingga tetap kompak dan solid. Terkait lawan berat di nomornya, kata Gde Tomi, tetap dari Vietnam. *k22
1
Komentar