nusabali

Krama Bugbug Buat Jalan ke Pura Gumang

  • www.nusabali.com-krama-bugbug-buat-jalan-ke-pura-gumang

AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, tengah membangun jalan sepanjang 2 kilometer di Bukit Gumang.

Selama ini pamedek ke Pura Gumang dengan mendaki bukit. Pembuatan jalan ini untuk memudahkan krama tangkil ke pura. Terdekat, krama menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Gumang pada September 2021 mendatang.

Ketua Panitia Pembangunan, I Wayan Segara, mengatakan pembangunan jalan sepanjang 2 kilometer diawali dari Banjar Samuh sepanjang 500 meter, lanjut naik Bukit Gumang sepanjang 1,5 kilometer. Dua eskavator dan satu loader dimanfaatkan untuk membuka jalan. Krama Desa Adat Bugbug hanya keluarkan biaya bahan bakar minyak untuk tiga alat berat tersebut. Sementra anggaran yang dihabiskan untuk pembuatan jalan ke Pura Gumang ditaksir mencapai Rp 500 juta.

Wayan Segara menargetkan buka jalan tuntas pada April nanti dan pengerasan tuntas pada Mei 2021. Agustus mulai tahapan Karya Mamungkah Lan Nubung Daging. “Desa Adat Bugbug berinisiatif membangun jalan untuk memudahkan menuju Pura Gumang,” tegas Wayan Segara. Selama ini, setiap pujawali di Pura Gumang, pamedek selalu kesulitan ke pura, terutama lanjut usia. Pemedek yang membawa upakara juga kesulitan mendaki Bukit Gumang menuju Pura Gumang. Selain membangun jalan, Desa Adat Bugbug juga menata parkir guna memudahkan parkir kendaraan pemedek sehingga tidak lagi parkir di bahu jalan.

Bendesa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, membenarkan sedang membangun jalan dari Banjar Samuh menuju Pura Gumang sepanjang 2 kilometer. “Pengerjaannya agak lama karena struktur tanahnya kebanyakan berupa batu karang,” jelas Nyoman Purwa Ngurah Arsana yang juga Sekretaris Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP. Dikatakan, pembangunan jalan telah mencapai 500 meter, hanya pengerjaan di bagian-bagian yang lahannya berbatu karang memerlukan waktu cukup lama.  Penataan di Bukit Gumang satu paket mulai dari gapura dan parkir senilai Rp 2,5 miliar, lanjut membuat jalan sepanjang 2 kilometer. “Pembangunan ini tidak hanya untuk kepentingan parahyangan, melancarkan pemedek, juga untuk penataan palemahan, melakukan penataan dengan membangun objek wisata,” tambah tokoh dari Jro Kanginan ini. *k16

Komentar