nusabali

Terlilit Utang, Pilih Gantung Diri

  • www.nusabali.com-terlilit-utang-pilih-gantung-diri

GIANYAR, NusaBali
Pandemi berkepanjangan mengharuskan seseorang pintar-pintar mengais rejeki. Namun hal itu tidak dilakukan oleh I Made H, 34, seorang pria warga Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar.

Made H nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Jasadnya ditemukan di dapur rumah pada Kamis (7/1) sekitar pukul 05.30 wita oleh kedua orangtuanya saat hendak masak. Korban diduga terlilit utang dan tidak mampu bayar. I Made H ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan leher masih terjerat kain.

Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Sudita saat dikonfirmasi mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh ayahnya I Ketut Darsana. "Ayah korban saat masuk dapur, mau buat air hangat langsung kaget melihat posisi korban," jelasnya. Hasil olah TKP, korban melakukan aksi nekat tersebut menggunakan kain batik warna cokelat yang diikat pada balok kayu atap dapur.

"Melihat kejadian tersebut, ayah korban berteriak histeris. Kemudian setelah berteriak, keluarga pun berdatangan. Setelah dicek, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dilaporkan ke Polsek Tegallalang," katanya.

Sekitar pukul 07.20 wita personil Polsek Tegallalang tiba di lokasi dan segera melakukan olah tempat kejadian perkara. "Hasil olah TkP tersebut adalah korban tergantung menggunakan sebuah selendang motif batik, tinggi korban 167 cm, terdapat bekas jeratan di bagian leher," ungkap Kapolsek.

Sedangkan hasil pemeriksaan oleh petugas puskesmas Tegallalang II dokter I Putu Parwata adalah tidak ditemukan luka kekerasan di tubuh korban, panjang mayat 167 cm, pupil tampak melebar, kemaluan mengeluarkan sperma, anus mengeluarkan kotoran, terdapat bekas jeratan selendang pada leher dengan simpul berada di leher bagian kanan.

Dari hasil penyelidikan tersebut dan pemeriksaan saksi-saksi, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya adalah karena alasan piutang. "Motif korban bunuh diri adalah karena berhutang, jadi korban ini belum mampu membayar hutangnya," ucapnya.

Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. *nvi

Komentar