nusabali

Ikappi Minta Perbaiki Tata Niaga Pangan

Harga Cabai Tembus Rp 90.000 Per Kg

  • www.nusabali.com-ikappi-minta-perbaiki-tata-niaga-pangan

JAKARTA, NusaBali
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat pada periode pergantian tahun 2020/2021 terjadi lonjakan harga pada beberapa komoditas pangan.

Salah satunya komoditas cabai. Semua jenis cabai alami kenaikan harga, tapi tertinggi terjadi pada cabai rawit merah.

Harga cabai rawit merah di beberapa pasar di Jakarta menembus Rp 90.000 per kilogram. Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per Selasa (5/1), rata-rata harga cabai rawit di Jakarta sebesar Rp 94.150 per kilogram.

Sementara di Bali sendiri, menurut Data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Bali menjukkan rata-rata harga cabai merah Rp 83 ribu perkilo.

Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan, pemerintah perlu melakukan perbaikan tata naiga pangan agar gejolak harga yang tinggi tak lagi terjadi tiap kali pergantian tahun. Sebab kondisi tersebut menyulitkan pedagang maupun masyarakat sebagai konsumen.

"Tahun 2021 itu harus sudah dipetakan, berapa asumsi permintaan publik di periode masa libur. Jadi harusnya pemerintah punya data antara konsumsi dan produksi yang benar-benar valid, kalau datanya ngawur yah sulit dikendalikan tata niaga pangan di negeri ini," ujarnya seperti dilansir Kompas.com, dikutip Rabu (6/1).

Menurut dia, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus berkoordinasi dengan baik untuk membuat tata niaga pangan yang tepat. Sehingga bisa menjamin ketersediaan pangan bagi kebutuhan nasional.

Abdullah bilang, mitigasi gejolak harga bisa dilakukan pemerintah dengan mendistribusikan komoditas tersebut dari daerah produsen ke daerah yang tingkat konsumsinya tinggi.

Hal ini perlu dilakukan sedari awal untuk menekan potensi kenaikan harga, bukan hanya saat sudah terjadi kenaikan harga yang tinggi.

"Kalau enggak dikendalikan dari awal, maka jadinya sistem pemadam kebakaran. Giliran sudah ramai di mana-mana, pangan kekurangan dan harga tinggi, baru mereka (pemerintah) turun, itu pemadam kebakaran namanya," ungkap dia.

Terpisah, Ketua Bidang Organisasi DPP Ikappi Muhammad Ainun Najib menambahkan, harga cabai rawit terus melonjak saat pergantian tahun hingga sempat di angka Rp 100.000 per kilogram. Kini bertahan dikisaran Rp 90.000 per kilogram.

Kenaikan ini, lanjutnya, tak sejalan dengan pernyataan Kementan dan Kemendag yang selalu menyebut stok cabai aman untuk kebutuhan nasional. "Menurut Ikkapi ini (harganya) tidak normal. Kami mendorong agar tata niaga di 2021 bisa dijalani dengan baik," kata dia. *

Komentar