nusabali

Kinerja Ekspor Bali Meningkat 3,25%

  • www.nusabali.com-kinerja-ekspor-bali-meningkat-325

Komoditas ekspor didominasi barang- barang hasil industri kreatif berbasis UMKM

DENPASAR,NusaBali

Ekspor Bali pada November 2020 lalu menunjukkan peningkatan dibanding bulan sebelumnya, yakni bulan Oktober. Nilai ekspor Bali November 2020  US 41.772.255 dollar (Rp 575,4 miliar). Sedang pada  Oktober 2020, ekspor Bali sebesar US 40.458.024 dollar (Rp 557,5 miliar). Dari perbandingan ini ekspor Bali mengalami  peningkatan 3,25 persen. Namun demikian secara tahunan, ekspor Bali pada November 2020 masih minus -18,12 persen.

Pelaku ekspor Bali menyatakan tidak bisa ditampik  gap nilai ekspor Bali secara tahunan memang karena dampak pandemi Covid-19. “Memang ini karena faktor pandemi Covid-19,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah  Asosisiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Bali Anak Agung Bayu Bagus Saputra atau Gung Bayu, Senin (4/1).

Produk atau komoditas ekspor Bali didominasi barang- barang hasil industri kreatif/kerajinan berbasis UMKM. Antara lain aneka produk kerajinan kayu, furniture dan produk kerajinan dan kreatif lainnya.

Barang-barang tersebut sesungguhnya masih laku karena  ada permintaan dari luar negeri. Hanya saja volume dan nilainya berkurang. Hal tersebut disebabkan tekanan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor Bali. Tekanan ekonomi tersebut dalam bentuk pelambatan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat.

 “Semua karena rentetan dampak pandemi Covid-19 ini,” ujar pengusaha muda asal Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung ini.

Produk  industri  industri kreatif Bali banyak dibutuhkan di tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata. Diantaranya untuk dekorasi, perabotan rumah tangga, furniture dan yang lainnya.

Bagaimana perkembangan tahun 2021, Gung Bayu menyatakan sangat bergantung pada perkembangan pandemi Covid-19.  Namun tegasnya,  eksportir pasti menginginkan keadaan lebih baik. Dalam hal ini khususnya ekspor Bali.

Peningkatan nilai ekspor Bali pada November, kata Gung Bayu menunjukkan ada harapan kondisi perdagangan luar negeri Bali makin positif ke depan. “Itu semua kita harapkan,” ujarnya.

Apalagi dengan dimulainya vaksin (pencegahan Covid-1) di sejumlah negara, termasuk di Indonesia dan jika memang efektif mencegah penularan pandemi Covid-19, Gung Bayu optimistis semua akan menjadi lebih baik.

Sebelumnya BPS Provinsi Bali mencatat kinerja ekspor Bali pada November 2020 lalu mengalami peningkatan sebesar 3,25  persen dibanding dengan bulan Oktober. Nilai ekspor Bali November 2020  US 41.772.255 dollar. Sedang pada  Oktober 2020, ekspor Bali   sebesar US 40.458.024 dollar. Namun secara tahunan yakni November 2020 dibanding November 2019, nilai ekspor Bali masih minus -18,12 persen.

Komoditas ekspor Bali tersebut dikirim melalui  melalui  beberapa pelabuhan di Indonesia. “Dari sepuluh  negara  tujuan  utama  ekspor  barang  Provinsi  Bali,  secara month  to  month enam negara  tujuan  tercatat  menunjukkan  peningkatan,” jelas Kepala BPS Hanif Yahya.

Peningkatan tertinggi dengan tujuan  Taiwan sebesar 52,60 persen didominasi  naiknya  ekspor  produk  ikan  dan  udang.  Disusul Singapura 46,01 persen, Australia  31,84 persen dan Inggris 9,27 persen. Jika dibandingkan dengan November 2019(y-o-y) atau secara tahunan, 4 negara tujuan ekspor mengalami penurunan. Penurunan terdalam dengan tujuan Singapura -67,65 persen, Tiongkok -44,75  persen, negara- negara lainnya -32,59 persen dan Amerika Serikat 19,31 persen.

BPS juga mencatat  nilai  impor barang  Provinsi  Bali  dari  luar  negeri  sejak  Februari  hingga November 2020 di  bawah  capaian  nilai  impor  di  bulan  yang  sama  pada tahun  2019.

Meskipun demikian, kata Hanif Yayha   nilai  impor  bulan November 2020 tercatat  sebesar  US 3.969.318 dollar ,  naik  13,76  persen dibandingkan bulan Oktober 2020 yang tercatat sebesar US 3.489.288 dollar. Jika dibandingkan  dengan  November2019  impor Bali  turun  sedalam-83,11persen. *K17

Komentar