nusabali

Maling Gasak Pura Ulun Suwi Blahbatuh

  • www.nusabali.com-maling-gasak-pura-ulun-suwi-blahbatuh

Terlihat gembok pintu Gedong Panyimpenan dalam keadaan rusak dan kain pembungkus pratima acak-acakan.

GIANYAR, NusaBali
Pura Ulun Suwi Sakenan di Banjar Tengah, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, digasak maling. Sepasang pratima rambut sedana dan puluhan sekar emas raib. Kasus ini menambah beban jajaran Polres Gianyar karena dua kasus pencurian pratima pura di Gianyar terjadi sebelumnya, belum berhasil diungkap.

Informasi dihimpun, kasus pencurian di Pura Ulun Suwi itu  pertama kali diketahui pamangku pura setempat, Gusti Mangku Nyoman Raka, Minggu (3/1) sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, dia hendak memasang kabel dan lampu penerangan. Saat memasang lampu di bangunan Gedong Panyimpenan pratima (benda sakral,Red), Jro Mangku melihat sejumlah bunga emas tercecer dan berada di luar pintu.

Kemudian Jro Mangku memeriksa keberadaan benda dua pasang pratima rambut sedana. Namun pratima itu tidak lagi ada di tempatnya. Terlihat gembok pintu Gedong Panyimpenan dalam keadaan rusak dan kain pembungkus pratima acak-acakan. Palinggih (bangunan suci,Red) lain tidak ada rusak.

Kejadian ini pun diberitahukan kepada pekaseh, lanjut dilaporkan ke Polsek Blahbatuh. Personel Polsek Blahbatuh dan Tim Inafis Polres Gianyar tiba di TKP langsung mengamankan TKP dan melakukan olah TKP terhadap keberadaan pratima yang tersimpan di gedong penyimpanan.

Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widiatmoko mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP diketahui barang yang hilang berupa 30 buah bunga sekar emas dengan berat secara keseluruhan 45 gram, 2 buah patung rambut sedana dengan prerai atau lapisan muka patung rambut sedana yang terbuat dari emas dengan berat 40 gram, dengan keseluruhan berat emas yang hilang seberat 85 gram. Kerugian mencapai Rp 51 juta. Saat ini Polsek Blahbatuh masih lidik kasus ini. "Sementara kami masih kami memeriksa  saksi-saksi termasuk pamangku pura setempat," jelasnya.

Dari keterangan Gusti Mangku Nyoman Raka, setiap hari biasanya rutin meminta anaknya mengecek pura. Namun sejak Rabu (31/12/2020), anak Pamangku ini tidak ke pura lantaran cuaca hujan dan persiapan upacara Ngaben. Sedangkan Pangempon Pura Ulun Suwi I Wayan Berata mengatakan setiap harinya memang tidak ada pakemitan (jaga malam) di pura tersebut. "Pura ini pun diempon oleh sejumlah subak, yakni Subak Selat, Belega, Blahbatuh Buugan, Bonbiu, Banda, Pinda, Saba, Tojan 2 pekaseh, sudah pernah pada tahun 1977 mengalami pencurian. Karena itu dibuatkan palingggih tinggi untuk Gedong Penyimpenan. Ternyata pencurian kembali terjadi," ujarnya saat ditemui di sekitar lokasi pura.

Sebelumnya, kasus pencurian pratima terjadi di Pura Gunung Sari, Desa Adat Celuk, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh. Sepasang Tanduk Menjangan berbahan kayu berlapis tembaga raib. Kondisi pura dengan pintu gedong tercongkel diketahui oleh krama setempat Kamis (17/12/2020) pagi. Kerugian ditaksir sekitar jutaan rupiah. Namun demikian, kerugian non material lebih besar dirasakan oleh krama setempat. Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga mengatakan kasus ini belum terungkap. "Belum juga, masih penyelidikan," imbuhnya.

Terpisah, pencurian juga terjadi di Tampaksiring. Benda sakral berupa pratima Dewi Durga berlapis emas dan 15 sekar emas raib dari Gedong Panyimpenan Pura Dalem Sakti, Desa Adat Patemon, Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring. Pencurian tersebut diduga terjadi Selasa (1/9/2020) malam dan baru diketahui keesokan harinya, Rabu (2/9) saat rahina Purnama. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 250 juta. *nvi

Komentar