nusabali

Jibaku Hadapi Pandemi Covid-19, Gelontor Bantuan Bagi Krama Terdampak

Capaian Pemprov Bali 2020 di Bawah Kepemimpinan Gubernur Koster

  • www.nusabali.com-jibaku-hadapi-pandemi-covid-19-gelontor-bantuan-bagi-krama-terdampak

DENPASAR, NusaBali
Kepemimpinan Gubernur Wayan Koster cukup berat. Sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 5 November 2018, sejumlah program sudah disiapkan Koster mewujudkan Visi Misi Nangun Sat Kertih Loka Bali.

Namun lacur, Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat perjuangan itu berat. Namun bukan Koster namanya kalau tidak mampu mencari solusi. Dalam Pandemi Covid-19 Gubernur Koster merangkul stakeholder, mulai Desa Adat, tokoh Pariwisata, TNI/Polri untuk mengatasi Pandemi Covid-19 di Bali yang berdampak luas terhadap seluruh sektor.

Gubernur Koster klaim Pandemi Covid-19 di Bali telah dapat ditangani dengan baik yang ditandai; terkendalinya kasus positif baru (rata-rata di bawah 100 kasus per hari).

Meningkatnya angka kesembuhan (mencapai di atas 90%), dan terkendalinya angka kematian (kurang dari 5 orang per hari). Bahkan Bali termasuk kategori daerah dengan tingkat kesembuhan tertinggi di Indonesia.

"Pencapaian yang baik ini berkat kerja keras dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Kodam IX/Udayana, Polda Bali, Kejati Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota, Majelis Desa Adat, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Desa Adat, dan Desa/Kelurahan se-Bali serta gotong-royong berbagai komponen masyarakat," ujar Gubernur Koster dalam pidato akhir tahunnya yang disampaikan secara virtual, Kamis (31/12).

Kata Koster, upaya jibaku Provinsi Bali menangani pandemi Covid-19 menjadikan Bali jadi percontohan dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam penanganan Covid-19, terutama dengan memberdayakan Desa Adat melalui pembentukan Satgas Gotong-Royong. "Pemerintah Provinsi Bali juga telah berhasil melaksanakan berbagai upaya dan program penanganan Covid-19 beserta dampaknya terhadap masyarakat, yang anggarannya bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.  

Berbagai upaya yang dilakukan Pemprov Bali bagi masyarakat terdampak seperti: 
1. Upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan semakin memperketat pemberlakuan protokol kesehatan.

2. Peningkatan kapasitas layanan uji swab berbasis PCR dan rapid test antigen.

3. Peningkatan kualitas layanan pasien Covid-19 dengan menyediakan fasilitas karantina dan rumah sakit rujukan yang dilengkapi dengan sarana prasarana dan tenaga medis yang memadai.

4. Memberi insentif bagi tenaga medis dan non-medis.

5. Penanganan dampak Covid-19 terhadap ekonomi berupa bantuan sosial tunai sebesar Rp 78,1 miliar kepada 43.400 kelompok IKM/UKM/UMKM, bantuan sebesar Rp 16,3 miliar kepada 1.407 koperasi dan bantuan sosial tunai sebesar Rp 13,1 miliar lebih kepada 7.287 orang pekerja formal yang terkena PHK/dirumahkan.

6. Penanganan dampak Covid-19 terhadap masyarakat berupa bantuan sosial pendidikan sebesar Rp 24,8 miliar kepada 19.882 siswa SD, SMP, SMA/SMK/SLB dan kepada 9.423 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.

Kata Gubernur Koster, yang penting diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Bali berhasil memperjuangkan Bantuan Jaring Pengaman Sosial yang telah direalisasikan sebesar Rp 2,5 triliun lebih bersumber dari APBN Pemerintah Pusat. Berbagai program itu seperti:  

1. Program Kartu Prakerja dengan anggaran sebesar Rp 404 miliar untuk 113.899 orang pekerja.  

2. Bantuan subsidi upah dengan anggaran sebesar Rp 630 miliar lebih untuk 262.711 orang pekerja.

3. Bantuan Sosial Tunai (BST) dengan anggaran sebesar Rp 397 miliar lebih untuk 108.499 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), realisasi sampai bulan Desember;

4. Bantuan Sosial Pangan (BSP) dengan anggaran sebesar Rp 246 miliar lebih untuk 159.358 KPM, (realisasi sampai bulan November).

5. Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan anggaran sebesar Rp 315 miliar lebih untuk 94.340 KPM, (realisasi sampai bulan Desember)

6. Bantuan Sosial Beras (BSB) 3.895 ton lebih untuk 86.566 KPM Program Keluarga Harapan selama 3 bulan (Agustus, September, dan Oktober tahun 2020 masing-masing 15 kg/bulan);

7. Bantuan Sosial Tunai non-PKH dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar lebih untuk 81.034 KPM.

8. Bantuan Produksi Usaha Mikro (BPUM) dengan anggara sebesar Rp 520 miliar lebih untuk 216.000 usaha mikro.

Selain itu, untuk penanganan dampak Covid-19 terhadap pariwisata, Pemerintah Provinsi Bali juga telah melakukan terobosan dan berhasil memperjuangkan dana hibah pariwisata yang diberikan kepada pemerintah kabupaten/kota dan pelaku usaha pariwisata dengan total anggaran sebesar Rp 1,183 triliun bersumber dari APBN, sebesar Rp 948 miliar lebih untuk Kabupaten Badung dan sisanya untuk Kabupaten/Kota lainnya.

"Dalam menghadapi situasi sulit akibat dampak Covid-19 Kita harus tetap bersemangat. Semangat inilah yang memacu upaya untuk membantu masyarakat dengan berbagai inovasi kegiatan," beber mantan Anggota Badan Anggaran DPR RI selama 3 periode ini.

Di tengah Pandemi Covid-19 Gubernur Koster sendiri juga meluncurkan Pasar Gotong-Royong Krama Bali dengan Surat Edaran Gubernur Bali, yang diselenggarakan dan ditujukan untuk semua perangkat daerah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan unit kerja Pemerintah Pusat di Bali. "Bersama Dewan Kerajinan Daerah kita gelar pameran lukisan secara virtual, pameran UMKM secara virtual, dan pameran UMKM secara konvensional pada tanggal 4 - 31 Desember 2020 bertempat di Taman Budaya Provinsi Bali. Dekranasda Provinsi Bali dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali," ujar Gubernur Koster. *nat

Komentar