nusabali

Mulai Penyair Hingga Koreografer Unjuk Karya

Instalasi

  • www.nusabali.com-mulai-penyair-hingga-koreografer-unjuk-karya

DENPASAR, NusaBali
Seni instalasi di titik nol km Kota Denpasar "Pandora Paradise" yang telah dipasang sejak 15 Desember 2020 lalu menjadi media baru dalam menumpahkan kreativitas.

Sejumlah seniman, penyair hingga koreografer telah merespon seni instalasi karya seniman Bali, I Ketut Putrayasa ini dengan berbagai karya, mulai dari puisi yang membumi dan tarian kontemporer yang dibawakan spesial.

Sebut saja penyair I Wayan Jengki Sunarta dan penari Jasmin Okuba. Mereka unjuk kebolehan dalam merespon seni Instalasi karya Putrayasa. Warna psychedelic pada bambu-bambu itu menenggelamkan rasa ngeri ujung bambu. Selain itu ada seniman, penulis, fotografer yang memberi tanggapan dan respon karya yang dipajang depan Monumen Patung Puputan Badung  itu.

"Karya seni ini merupakan penanda awal dari serangkaian proyek seni rupa Kuta Sunrise Project Art 2021 yang digelar pada 15 Agustus 2021 mendatang di Discovery Shopping Mall," ujar Putrayasa, Minggu (27/12).

Dia menjelaskan, instalasi yang menggunakan akrilik dan bambu sintetis ini rencananya dipajang hingga 5 Januari 2021 mendatang. Dari respon yang diterima, lebih banyak mengedukasi menggugah sebuah pengetahuan baru yang hadir dan  berbeda dengan karya konvensional lainnya. "Dari visual dan isu sangat sinkron dengan keadaan ini. Justru karya ini direspon muncul warna baru," ungkapnya

Lebih lanjut, Ketut Putrayasa memaparkan bentuk dari instalasi itu yakni terdiri atas 5 kotak dari akrilik, serta bambu sintetis berwarna merah, putih, kuning, hijau, orange, maupun warna emas. Sang seniman mengaku, pembuatan instalasi ini dikerjakan bersama 20 orang pekerja. Adapun pembuatan instalasi ini memakan waktu 20 hari yang digarap oleh 20 orang.

“Kotak pandora itu kan kotak yang menyimpan keburukan manusia, termasuk penyakit. Kotak itu tertembus bambu, artinya terbuka, dan ada satu kotak yang belum tertembus bambu adalah kotak harapan,” katanya.

Sehingga kotak harapan tersebut merupakan harapan yang menyelamatkan manusia setelah pandemi Covid-19. Dia menambahkan, inspirasi karya seni instalasi ini datang dari mitologi Yunani, tentang sebuah kotak istimewa yang kemudian hari menjadi sebab datangnya malapetaka.

“Karya seni instalasi Pandora Paradise merupakan tafsir bebas atas mitologi Kotak Pandora itu. Kata ‘paradise’ tentu sebuah metafora, ia sebuah perumpamaan, sebagai imaji ruang dengan dalil matematik, dimana segala hal bisa dihitung, diketahui, dan dijelajahi,” imbuhnya.

Selain di titik nol km Kota Denpasar, pihaknya juga akan memasang hal instalasi di 8 kabupaten lainnya. Pemasangannya akan dilakukan setiap tanggal 15 bulan berjalan secara bergantian dengan arah berlawanan jarum jam. "15 Januari 2021 akan dipasang di Gianyar, lalu di Klungkung, Karangasem, Bangli, Buleleng, Jembrana, Tabanan, dan puncaknya di Kuta, sehingga berlawanan arah jarum jam,” kata Putrayasa. *ind

Komentar