nusabali

Sampah 1,7 Ton Ditukar Beras 260 Kg

  • www.nusabali.com-sampah-17-ton-ditukar-beras-260-kg

GIANYAR, NusaBali
Kader kebersihan dalam Komunitas Keramas Kedas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, menggelar kegiatan penukaran sampah dengan beras, Minggu (27/12).

Penukaran dilaksanakan di tiga banjar yakni Banjar Lebah, Dlod Peken, dan Bea. Keramas Kedas menerima penukaran sekitar 1,7 ton sampah anorganik. Sampah ditukar oleh 216 nasabah Bank Sampah desa setempat dengan 260 kg beras. Kegiatan tersebut dipantau Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, dan jajaran, Kepala Desa Keramas I Gusti Putu Sarjana, dan seluruh kader Komunitas Keramas Kedas.

Pantauan di tiga banjar itu, warga yang menukar sampah mulai dari usia anak-anak, remaja, hingga orang tua. Mereka tampak antusias. Penukaran ini sangat ditunggu-tunggu warga. Karena kebanyakan warga yang sudah rajin mengumpulkan sampah plastik makin kewalahan tempat menampung sampah.

Ketua Komunitas Keramas Kedas I Gusti Ayu Ketut Widiasih mengatakan penukaran sampah anorganik dengan beras ini menyusul keberadaan donatur beras untuk kegiatan itu. Donasi dimaksud yakni komunitas peduli lingkungan, DLH Gianyar, dan lain-lainnya. Hasilnya, sampah yang disetor oleh 216 nasabah Bank Sampah  dapat ditukar dengan 260 kg beras. ,’’ jelas Aktivis Komunitas Peduli Lingkungan Toltol asal Banjar Lebah, Desa Keramas ini menyebut, sebelum kegiatan ini, Bank Sampah Keramas hanya menerima penukaran sampah anorgnaik dengan uang, lanjut uang ditabung di bank sampah. ‘’Bank Sampah Keramas Kedas sejak dilaunching pada 28 Agustus 2020 hingga 27 Desember 2020 berhasil mengumpulkan sampah anorganik bernilai Rp 7.864.070,’’ jelas suami Wayan Wija ini.

Plt Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra sangat mengapresiasi makin tingginya kesadaran masyarakat khususnya di Desa Keramas, dalam mengumpulkan sampah. Menurutnya, model penukaran sampah dengan beras ini sangat baik, karena ada bank sampah di Keramas. Dengan ada bank sampah, jika tak ada donasi beras, maka bank sampah yang membeli sampah ini. ‘’Terpenting juga, penukaran sampah ini sangat baik untuk menambah bahan pangan warga di tengah pandemi,’’ jelas Plt asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar ini.

Kujus Pawitra menilai masyarakat menyadari bahwa penukaran sampah bukan tujuan utama, apalagi hanya untuk menadapatkan uang atau beras. Jauh dari itu, lingkungan sehat dan bersih karena mengelola sampaha adalah nilai tertinggi. ‘’Terpenting, ada sinergi antara semangat masyarakat dengan pemerintah dan pihak swasta yang peduli lingkungan,’’ jelas Sekretaris DPRD Gianyar ini.

Kepala Desa Keramas I Gusti Putu Sarjana menambahkan, Pemerintah Desa Keramas kini telah menerbitkan Perdes Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pengeloalan Sampah Berbasis Sumber. Perdes ini akan diujiterapkan mulai Januari 2021, dan diterapkan mulai Maret 2021. Perdes ini mengatur tentang pengelolaan sampah berretribusi. Antara lain, Rp 20.000/KK taip bulan untuk sampah rumah tangga, sampah pedagang pasar Rp 2.000/bulan, rumah ada warung Rp 40.000/bulan. Sampah perusahaan/hotel antara Rp 3 juta - Rp 6 juta/bulan, sesuai volume sampah. ‘’Pengelolaan retribusi ini, kami akan sinergikan antara BUMDes dan kader kebersihan,’’ ujarnya.

Tambah dia, tahun 2021 Desa Keramas akan membangun TPS 3R dengan anggaran bantuan investor bernilai Rp 1,8 miliar. APBDes Keramas Tahun 2021 menganggarkan Rp 300 juta untuk operasional pengelolaan sampah. *nvi

Komentar