nusabali

PD Pasar Optimis Raih Rp 44 Miliar

  • www.nusabali.com-pd-pasar-optimis-raih-rp-44-miliar

DENPASAR, NusaBali
Perumda Pasar Sewakadarma atau PD Pasar Kota Denpasar masih harus bersusah payah menaikkan angka pendapatan di tahun 2020.

Sayangnya dari target pendapatan Rp 48,7 miliar di tahun 2020 sampai bulan November baru tercapai Rp 41 miliar.  Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Sewakadarma, IB Kompyang Wiranata saat dihubungi, Jumat (25/12) mengatakan, untuk merealisasikan target pendapatan saat ini cukup berat dibanding tahun 2019. Beratnya karena diterjang Covid-19 selama sembilan bulan yang menyebabkan pengunjung pasar hampir lumpuh.

Pendapatan yang terealisasi dari target sebesar Rp 48.704.267.728 masih belum tercapai. Pada bulan November 2020 realisasi capaian baru Rp 41.303.818.968. Walaupun masih di bawah target, Kompyang Wiranata alias Gus Kowi yakin, bulan Desember 2020 akan kembali menambah pendapatan sebesar Rp 3 miliar. Sehingga, prediksi pendapatan akan menjadi Rp 44 miliar.

Kendati masih di bawah target, namun Gus Kowi mengaku pendapatan 2020 masih menyamai tahun 2019 yang juga sebesar Rp 44 miliar. "Kami memang belum bisa mencapai target tapi setidaknya dengan kondisi pandemi yang sudah sembilan bulan lamanya capaian kami tidak terlalu merosot. Hanya kurang sedikit dan hampir menyamai capaian 2019. Kami yakin Desember 2020 bakal ada penambahan lagi Rp 3 miliar," ungkapnya.

Gus Kowi mengatakan, walaupun masih ada kekurangan target di tahun 2020 ini, dia mengaku masih yakin bisa menaikkan target di tahun 2021 mendatang. Tidak tanggung-tanggung target realisasi pendapatan yang dipasang Perumda Pasar Sewakadarma sebesar Rp 50.241.894.108. Target tersebut menurutnya sudah menjadi komitmen Perumda untuk terus berbenah untuk menambah pendapatan.

Walaupun di tengah pandemi Covid-19, Gis Kowi berharap di tahun 2021 ada perubahan penurunan kasus. Sehingga para pedagang di Pasar Kumbasari bisa tetap berjualan seperti biasa. Apalagi, saat ini Gus Kowi mengatakan pedagang banyak yang nunggak sewa kios dan los termasuk Biaya Operasional Pasar (BOP). "Sekitar Rp 4 miliar pedagang masih nunggak sewa tempat. Itu belum BOPnya," ungkapnya. *mis

Komentar