nusabali

Winurjaya Dewan Pengawas PB PBSI

  • www.nusabali.com-winurjaya-dewan-pengawas-pb-pbsi

Setiap Dewan Pengawas mendapat tugas memonitor beberapa daerah. Saya kebagian wilayah timur, yang membawahi beberapa daerah, yakni Bali, NTT dan NTB, serta akan ditambah beberapa daerah lain.

JAKARTA, NusaBali

Ketua umum PBSI Bali I Wayan Winurjaya masuk dalam jajaran kepengurusan PB PBSI periode 2020-2024, yang dipimpin Ketua Umum Agung Firman Sampurna, yang diumumkan pada Rabu (23/12). Winurjaya dipercaya sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas bersama delapan orang lainnya.

Menurut Winurjaya, dirinya masuk sebagai Dewan Pengawas karena Indonesia memiliki wilayah yang luas. Selain itu, pengurus daerah diberi kesempatan mengabdi kepada PB PBSI. Di Indonesia ada 34 provinsi sehingga dibagi dalam wilayah barat, tengah dan timur.

“Nantinya setiap Dewan Pengawas mendapat tugas mengawasi beberapa daerah. Saya kebagian wilayah timur," ujar Winurjaya, Jumat (25/12).

Wilayah timur membawai beberapa daerah, yakni Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta akan ditambah beberapa daerah lain. Namun , kata Winurjaya, dirinya masih menanti penugasan, karena nama-nama pengurus baru diumumkan dan belum dilantik. Selain itu, juga belum melakukan rapat internal.

"Kelak setelah rapat akan ada pemilihan Ketua Dewan Pengawas dan deskripsi pekerjaannya serta penambahan daerah mana saja yang akan diawasi," kata Winurjaya.

Masuknya Winurjaya dalam kepengurusan PB PBSI 2020-2024 melanjutkan kiprah pengurus PBSI Bali yang masuk ke jajaran pusat.

Sebelumnya pada kepengurusan PB PBSI 2016-2020, Ketum PBSI Bali I Nengah Wirata juga masuk sebagai Dewan Pengawas. Lalu Ketua Harian PBSI Bali, Agung Lindartawan menjadi Pengembangan Daerah Wilayah Timur. Pada periode kali ini hanya Winurjaya yang masuk jajaran pengurus PB PBSI. Sedangkan Ketua Harian PBSI Bali Candra Kusuma tidak masuk.

Berkurangnya jumlah pengurus PBSI Bali di kepengurusan pusat tak masalah bagi Winurjaya. Setidaknya membuat kepengurusan pusat tidak gemuk, semakin efektif dan efisien.

Sedangkan tugas Dewan Pengawas, kata Winurjaya,  mengawasi visi dan misi Ketum terpilih agar terlaksana dengan baik. Salah satu visi dan misi itu, yakni mengembangkan bulutangkis di daerah-daerah agar cabor tersebut tidak hanya berkembang di Pulau Jawa. Apalagi Indonesia negara besar dengan penduduk lebih dari 250 juta.

Untuk itu, Pusat Pelatihan Provinsi (Pelatprov) perlu dibentuk ditiap-tiap provinsi sebagai cikal bakal melahirkan atlet daerah yang memiliki kemampuan mumpuni. Dengan demikian tidak hanya mengandalkan swasta atau klub dalam menghasilan pebulutangkis. Melainkan harus berada di "dua kaki" guna mendapatkan pebulutangkis handal. *k22

Komentar