nusabali

Krama Padangan Tewas Gantung Diri di Merajan

  • www.nusabali.com-krama-padangan-tewas-gantung-diri-di-merajan

TABANAN, NusaBali
Peristiwa maut terjadi di Merajan Pasek Dangka kawasan Banjar Padangan Kelod, Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Jumat (25/12) pagi.

Seorang krama setempat, I Nengah Risna, 51, ditemukan tewas gantung diri pada salah satu palinggih di Merajan (Pura Keluarga) Pasek Dangka. Korban Nengah Risna ditemukan tewas menggantung dengan tali plastik warna biru yang dikaitkan ke saka salah satu palinggih di Merajan Pasek Danggka, Jumat pagi pukul 10.00 Wita. Tubuh korban dalam posisi setengah duduk, di mana kakinya menyentuh tanah. Korban ulahpati berusia 51 tahun ini masih mengenakan baju lengan pendek warna hitam dengan kaos dalam warna putih dan celana panjang warna hitam, serta sandal jepit warna hijau.

Kapolsek Pupuan, AKP Ketut Agus Wicaksana Julyawan, mengatakan kematian tragis korban Nengah Risna pertama kali diketahui I Kadek Darma Juliarta, seorang warga Banjar Padangan Kelod, Desa Padangan. Ketika itu, saksi Kadek Darma hendak membeli minuman di salah satu warung yang tak jauh dari lokasi TKP.

Kisahnya, sambil menunggu minuman yang dipesannya, saksi Kadek Darma berdiri di tempat pengumpulan kelapa. Nah, tanpa sengaja Kadek Darma melihat korban berada di dalam Merajan Pasek Dangka.

Awalnya, saksi Kadek Darma mengira korban Nengah Risna sedang tidur di merajan. Namun, setelah dicermati, saksi Kadek Darma melihat ada tali plastik warna biru melilit di leher korban yang dikaitkan ke saka palinggih.

Terkut atas apa yang disaksikannya, saksi Kadek Darma pun kontan memanggil orang-orang yang berada di sekitar tempat pengumpulan kelapa. Kemudian, mereka bersama-sama masuk ke Merajan Pasek Dangka. “Mereka mendapati korban Nengah Risna sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap AKP Agus Wicaksana, Jumat kemarin.

Menurut AKP Agus Wicaksana, warga kemudian menghubungi Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Padangan untuk melaporkan peristiwa maut ini. Laporan kemudian diteruskan ke Polsek Pupuan. "Kami terima laporan tadi siang (kemarin) pukul 12.00 Wita,” katanya.

Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Pupuan langsung terjun ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban gantung diri dan melakukan pemeriksaan luar. Polisi juga membonceng petugas medis ke lokasi. “Saat anggota tiba di lokasi, korban yang sudah meninggal masih dalam posisi menggantung,” papar AKP Agus Wicaksana.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis perawat atas nama I Putu Pramana Usada, tidak ditemukan tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Pada bagian leher terdapat tanda kebiruan bekas jeratan tali, namun lidah korban tidak menjulur. Mata korban terbuka sedikit, sementara hidung dan telinga tidak ada mengeluarkan darah. "Ibu jari tangan kanan dan telunjuk tangan kanan keluar darah," katanya.

Sejauh ini, belum diketahui pasti, apa motif di balik aksi bunuh diri korban Nengah Risna. Namun, dugaan sementara, korban nekat ulahpati karena frustrasi akibat beban ekonomi dan istrinya sakit sejak lama.

Terungkap, sebelum ditemukan tewas gantung diri di Merajan Pasek Dangka, awalnya korban tidur bersama istrinya, Kamis (24/12) malam. Kemudian, Jumat dinihari pukul 02.00 Wita, korban Nengah Risna keluar dari kamar dan tak kunjung kembali. Ternyata, korban ditemukan gantung diri di merajan yang tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 10.00 Wita atau berselang 8 jam setelah kelyar kamar. *des

Komentar