nusabali

Kehilangan Pekerjaan, Ribuan Warga Tabanan Masuk Data Tambahan Penerima Bantuan

  • www.nusabali.com-kehilangan-pekerjaan-ribuan-warga-tabanan-masuk-data-tambahan-penerima-bantuan

TABANAN, NusaBali
Di tengah pandemi Covid-19, jumlah keluarga masuk program data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau kurang mampu dari Kementerian Sosial bertambah.

Awalnya Dinas Sosial Tabanan mencatat sejumlah 33.000 kepala keluarga (KK), kini bertambah menjadi 48.000 KK yang masuk DTKS.

Terhadap mereka yang sudah terdata dalam DTKS ini, telah mendapat program jaring pengaman sosial yang diberikan pusat. Khusus dari Pemkab Tabanan sudah dibantu dengan program dompet peduli.

Kepala Dinas Sosial Tabanan Nyoman Gede Gunawan menegaskan tambahan keluarga yang bertambah masuk DTKS salah satu faktornya dampak dari pandemi Covid-19. Karena sekarang banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan hingga berdampak pada penghasilan. “Memang bertambah jumlah DTKD di Tabanan, dari tiga bulan lalu yang mencapai 33.000 sekarang bertambah sekitar 48.000 kepala keluarga,” kata Gunawan, Minggu (20/12).

Dikatakannya, keluarga yang masuk DTKS bukan berarti keluarga yang sangat miskin. Karena ada 42 indikator yang harus dipenuhi untuk bisa masuk DTKS dan berhak menerima program bantuan yang diberikan pusat. Salah satu indikatornya, mereka yang kehilangan pekerjaan di tengah pandemi Covid-19.

Sementara itu, informasi yang diterima Gunawan, waktu penerima BST akan diperpanjang di 2021. Namun belum diketahui nominal yang akan didapat karena masih menunggu petunjuk dari pusat.

Khusus di Tabanan jumlah penerima BST sekarang mencapai 17.000 penerima. Jumlah ini dipastikan akan bertambah karena dari Dinas Sosial Tabanan sudah mengusulkan penerima BST di tahun 2021 sekitar 3.000 penerima. Diharapkan jumlah usulan tersebut lolos untuk menerima BST tahun 2021.

Penerima BST, pada 3 bulan awal 2020 (April, Mei, Juni) per bulan mendapat Rp 600.000, kemudian Juli sampai Desember menerima Rp 300.000. “Untuk tahun depan berapa nominal yang diperoleh belum kita ketahui, karena masih menunggu teknis dari pusat,” tandas Gunawan. *des

Komentar