nusabali

DPP Golkar Akan Evaluasi ‘Kegagalan’ Pilkada di Bali

Mau 'Diadili', Ngurah Agung Tak Hadir

  • www.nusabali.com-dpp-golkar-akan-evaluasi-kegagalan-pilkada-di-bali

DENPASAR, NusaBali
DPP Golkar akan evaluasi hasil Pilkada serentak 6 daerah di Bali, 9 Desember 2020, yang hanya berhasil menang di Pilkada Jembrana 2020 dan Pilkada Badung 2020.

Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan evaluasi ini menyangkut keseluruhan kinerja mesin partai.

Demer menyebutkan, evaluasi menyeluruh atas hasil Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 20-20, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020 akan dilakukan dalam waktu dekat di Bali. Menurut Demer, evaluasi nanti adalah mekanisme mengukur apakah mesin partai sudah jalan atau tidak, apakah kader sudah bekerja dengan maksimal?

"Namanya evaluasi, kan nanti ada hal-hal yang dinilai untuk bahan kajian untuk event politik berikutnya. Kita cek kekurangan dan kelemahannya di mana. Nanti setelah Natal dan Tahun Baru, saya sebagai Korwil akan evaluasi ke Bali," ujar Demer saat dikonfirmasi NusaBali per telepon di Jakarta, Minggu (20/12).  

Demer menegaskan, Golkar hanya menang di Pilkada Jembrana 2020 dan Pilkada Badung 2020. Di Pilkada Jembrana 2020, Golkar menang melalui pasangan Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna, yang diusung bersama Gerindra-Demokrat-PKB-PPP. Sedangkan di Pilkada Badung 2020, Golkar menang bersama PDIP melalui paket calon tunggal incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa.

Sebaliknya, di 4 daerah lainnya, jago Golkar terjengkang KO, dipecundangi jago dari PDIP. Di Pilkada Karangasem 2020, misalnya, Golkar tetap kalah walaupun Wakil Bupati Karangasem terpilih yang diusung PDIP, I Wayan Artha Dipa, pernah masuk Golkar. Pasangan IGA Mas Sumatri-I Made Sukerana yang diusung Golkar bersama Nas-Dem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS di Pilkada Karangasem 2020, dipecundangi oleh I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (diusung PDIP-Hanura).

"Kami akan evaluasi menyeluruh. Dari 6 Pilkada 2020 di Bali, kan kita Cuma menang di Badung dan Jembrana. Kalau di Karangasem, tetap kalah namanya karena Golkar secara resmi mengusung Mas Sumatri-Made Sukerana," tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini.

Terkait adanya desakan salah satu kader Beringin, AA Ngurah Agung, agar Ketua DPD II Golkar yang daerahnya kalah di Pilkada 2020 meletakkan jabatan, menurut Demer, DPP Golkar tahu apa yang harus dilakukan. "Tidak asal kalah harus meletakkan jabatan. Nanti kan hasil evaluasi yang menjadi ukurannya. Yang kalah apa penyebabnya, akan kelihatan itu. Yang main-main, tidak kerja juga akan kelihatan," terang Wakil Ketua Komisi VI DPR RI 2019-2024 ini.

Apa bentuk sanksinya? "Oh, sanksi organisasi pasti ada. Misalnya, kalau ada kader yang membelot atau sama sekali tidak melaksanakan tugas, tidak bekerja maksimal, itu ada penilaiannya," papar Demer.

Sementara itu, DPD I Golkar Bali memberikan peringatan kepada Ngurah Agung yang mendesak agar Wayan Mariyana Wandira mundur dari jabatan Ketua DPD II Golkar Denpasar, karena gagal memenangkan Pilkada 2020. Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, mengatakan Ngurah Agung telah dipanggil untuk klarifikasi atas pernyataannya di media.

"Dia (Ngurah Agung) kita panggil hari ini (kemarin). Tapi, dia tidak datang ke Kantor DPD I Golkar Bali," ujar Suamba Negara saat dihubungi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Minggu kemarin.

Menurut Suamba Negara, DPD I Golkar Bali mendadak menggelar rapat pengurus harian, Minggu kemarin. Dari rapat tersebut, Ngurah Agung dinyatakan melanggar Anggaran Dasar dan pakta integritas yang pernah ditandatanganinya selaku kader Golkar. “Dalam pakta integritas itu, jelas seorang kader ketika memberikan pernyataan di media atau publik harus seizin pimpinan partai. Ngurah Agung ini melanggar sendiri dan sudah 2 kali kasusnya," beber Suamba Negara.

Disebutkan, sebelumnya Ngurah Agung yang notabene Wakil Sekretaris Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali sudah pernah diperingatkan karena pernyataan dan sikapnya di media. Saat itu, tokoh Golklar asal Puri Gerenceng, Denpasar Utara itu berjanji tidak akan mengulangi pelanggaran.

“Tapi, sekarang kembali terjadi. DPD I Golkar Bali memberikan pembinaan kepada Ngurah Agung. Karena Pilkada sudah selesai, semua kader dan pengurus di Bali sudah menyatakan menerima kekurangan dan kelebihan yang dilakukan dari pusat sampai daerah," kata Suamba Negara.

Dihubungi terpisah, Minggu kemarin, Ngurah Agung mengatakan dirinya mendadak dipanggil rapat ke Kantor DPD I Golkar Bali. “Padahal, jadwal awal kan rapat dilaksanakan hari Senin. Saya kebetulan sudah ada kegiatan dengan tokoh masyarakat di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung, sehingga tidak bisa ikut rapat," tandas politisi Golkar yang akrab disapa Gung Kingsan ini.

Ngurah Agung menyebutkan, statement terkait hasil Pilkada 2020 adalag pernyataan dirinya sebagai kader Golkar. "Banyak yang setuju dan menyampaikan salut atas pernyataan saya. Cuma mereka kan nggak berani terang-terangan," cerita Ngurah Agung. *nat

Komentar