nusabali

Dua Korban Ditebas dengan Pedang oleh Sepupu Sendiri hingga Alami Luka Parah

Kasus Penganiayaan di Lingkup Keluarga Gegerkan Desa Songan A, Kintamani

  • www.nusabali.com-dua-korban-ditebas-dengan-pedang-oleh-sepupu-sendiri-hingga-alami-luka-parah

Motif yang melatarbelakangi peristiwa ini diduga dendam lama, karena pada 25 tahun yang lalu ayah pelaku diduga pernah meracuni ayam milik orangtua kedua korban.

BANGLI, NusaBali

Kasus penganiayaan di lingkup keluarga terjadi di Banjar Ulun Danu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (18/12) sore sekitar pukul 17.30 Wita. Dua korban ditebas memakai pedang oleh saudara sepupunya sendiri. Salah satu korban mengalami luka hingga ususnya terburai. Kedua korban kini menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar.

Informasi yang dihimpun, dalam kasus penganiayaan ini korbannya adalah Jro Sudiatmika,40, dan Jro Anjasmara, 42, asal Banjar Bantas, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani. Sementara pelakunya bernama I Wayan Adi Santoso,22, asal Banjar Ulun Danu, Desa Songan A. Kedua korban merupakan saudara kandung. Sedangkan pelaku merupakan sepupu dari para korban.

Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, saat dikonfirmasi terkait kasus penganiayaan di Desa Songan A, menjelaskan kejadian berawal pada, Jumat siang pukul 12.00 Wita. Saat itu kedua korban Jro Sudiatmika dan Jro Anjarmara mendatangi gudang bawang milik Ketut Sendili, 53, di Banjar Ulun Danu. Ketut Sendili merupakan ayah dari pelaku Wayan Adi Santoso atau paman dari kedua korban.

Namun saat itu kedua korban tidak bertemu dengan pamannya Ketut Sendili, melainkan bertemu sepupunya Adi Santoso. "Karena tidak bertemu dengan Ketut Sendili, maka korban kembali pulang. Namun pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 Wita, mereka datang ke rumah Ketut Sendili," ungkap AKBP Gusti Agung Dhana, Sabtu (19/12).

Di sana kedua korban pun bertemu Ketut Sendili. Diduga sudah ada persoalan sebelumnya, saat bertemu mereka sempat saling pandang, lalu paman dan keponakan ini terlibat adu mulut alias cekcok. Melihat percekcokan antara ayahnya dengan kedua korban, pelaku Adi Santoso tiba-tiba datang dengan membawa pedang. Tanpa berkata-kata Adi Santoso langsung menebas kedua korban yang masih sepupunya ini dengan pedang hingga mengakibatkan korban mengalami luka tebas pada tangan dan di sejumlah bagian tubuhnya.

Korban Jro Sudiatmika mengalami luka robek pada perut hingga usus terburai, sedangkan Jro Anjasmara mengalami luka pada lengan dan luka punggung hingga tembus dada. Para korban pun dilarikan ke RSU Bangli guna mendapatkan penanganan intensif. Tak lama, yakni pada Jumat sore itu juga petugas Polres Bangli yang menerima laporan adanya kasus penganiayaan tersebut langsung mengambil langkah mengamankan pelaku Adi Santoso dan barang bukti.

Menurut Kapolres AKBP Gusti Agung Dhana, petugas mengamankan pedang dengan panjang satu meter yang digunakan untuk menganiaya korban. Kemudian pelaku Adi Santoso juga digiring petugas untuk diproses lebih lanjut. "Ada 5 saksi yang telah diminta keterangan. Kasus pun sudah digelar perkarakan. Kini pelaku Adi Santoso telah ditetapkan sebagai tersangka," jelasnya.

Adi Santoso yang merupakan mahasiswa ini disangkakan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman 5 tahun penjara. "Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Mapolres Bangli," sambungnya.

Kapolres asal Tabanan ini mengungkapkan jika motif yang melatarbelakangi peristiwa ini diduga dendam lama, karena pada 25 tahun yang lalu ayah pelaku, yakni Ketut Sendili pernah meracuni ayam milik orangtua kedua korban. Di sisi lain, para korban yang masih dalam perawatan belum bisa diminta keterangan. Di lain pihak, Direktur RSU Bangli, dr Nyoman Arsana mengatakan kedua korban sempat ditangani di RSU Bangli. Namun karena membutuhkan penanganan lebih, maka pasien ini dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.

"Begitu kami terima pasien, kami ambil tindakan untuk stabilkan pasien dulu. Setelah kondisi stabil baru dirujuk ke RSUP Sanglah," jelasnya. Ditanya soal luka yang diderita korban, dr asal Songan, Kintamani ini mengaku tidak hafal titik luka. "Pasien sudah tertangani," ujarnya singkat. Sementara hingga semalam upaya konfirmasi ke RSUP Sanglah Denpasar belum bisa diperoleh. *esa

Komentar