nusabali

SMPN 2 Amlapura Bagikan Rapor 2 Hari

  • www.nusabali.com-smpn-2-amlapura-bagikan-rapor-2-hari

AMLAPURA, NusaBali
SMPN 2 Amlapura punya 1.084 siswa yang terbagi 33 kelas. Menghindari kerumunan siswa, SMPN 2 Amlapura bagikan rapor selama dua hari.

Hari pertama untuk siswa kelas VII sebanyak 352 siswa dan separuh kelas VIII sebanyak 176 siswa, Jumat (18/12). Sementara pada Sabtu (19/12) untuk separuh siswa kelas VIII dan siswa kelas IX. Tiap kelas dibagi dua ruangan sehingga tiap ruangan berisi 16 siswa.

Kasek SMPN 2 Amlapura, I Wayan Gede Suastika, menjelaskan pembagian rapor dilaksanakan dua hari dan kedatangan siswa diatur untuk menerapkan protokol kesehatan. Siswa yang ke sekolah wajib menggunakan masker, cek tubuh, cuci tangan, dan jaga jarak di ruang kelas. Selama di ruang kelas, wali kelas tidak banyak memberikan pengumuman. Rapor dibagikan satu persatu dengan mendatangi siswa. Sedangkan siswa tetap duduk di bangku agar siswa tidak berseliweran. Selanjutnya pemberitahuan rencana belajar tatap muka yang digelar awal tahun 2021. Begitu dapat rapor, siswa langsung pulang, tidak boleh ada kerumunan di sekolah.

Kasek I Wayan Gede Suastika mengaku tidak ingin mengambil risiko membagikan rapor dalam satu hari karena terjadi kerumunan. Pembagian rapor dimulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita. Kedatangan siswa tiap dua kelas, dijadwalkan tiap jam. Sementara Kasek SMPN 1 Bebandem, Ni Wayan Parwati, bagikan rapor pada Sabtu (19/12) untuk 679 siswa. “Kami bagikan rapor, tiap jam mengundang siswa dari 2 kelas. Dua kelas itu dibagi empat ruangan agar tidak terjadi kerumunan,” jelas Ni Wayan Parwati.

Kasek SMPN 1 Selat, I Nengah Sikiarta, mengatakan sebanyak 464 siswa dapat rapor, Sabtu (19/12). Siswa didatangkan bergilir. “Kami mengundang siswa tiap jam sebanyak 2 kelas sehingga tidak terjadi kerumunan,” kata Nengah Sikiarta. Terpisah, Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, I Gusti Ngurah Kartika, mengatakan teknis pembagian rapor diserahkan ke sekolah masing-masing. Sekolah wajib memberlakukan protokol kesehatan secara ketat dan mendatangkan siswa bergilir, sehingga tidak terjadi kerumunan. *k16

Komentar