nusabali

Jangan Remehkan Kelopak Turun, Bisa Sebabkan Mata Malas

  • www.nusabali.com-jangan-remehkan-kelopak-turun-bisa-sebabkan-mata-malas

DENPASAR, NusaBali
Ptosis atau turunnya kelopak mata atas dari posisi normal seringkali tidak disadari sebagai salah satu kelainan pada mata.

Pada sebagian penderita, keluhan yang dirasakan adalah pengelihatan kabur separuh. Jangan remehkan kelopak mata turun, karena bisa menyebabkan mata malas atau yang sering disebut amblyopia. Ptosis ada yang disebabkan karena bawaan dan ada yang karena dapatan. Untuk yang ptosis karena bawaan bisa disebabkan karena terkena otot atau saraf. Sedangkan yang dapatan bisa karena faktor saraf, otot, trauma, atau faktor mekanik (ada benjolan di kelopak mata atas). Adapun gejala yang ditemui, penderita sering mengeluh salah satu matanya separuh lebih kecil dari mata sebelahnya. Kemudian wajah penderita terasa lelah.

“Pada kasus ptosis lebih berat, penderita merasa perlu menengadahkan kepala untuk bisa melihat lebih baik,” ungkap spesialis mata RSUP Sanglah, dr AAA Sukartini Djelantik SpM (K) dalam tayangan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Sanglah.

Untuk menangani ptosis, ada pemeriksaan yang disebut MRS (Margin Reflect Distance) yang sebenarnya adalah batas antara tepi kelopak atas dan refleks cahaya pada pasien. “Kalau reflek 4 -4,5 mm, itu masih normal. Kalau turun menjadi 1,5 mm sudah masuk kategori ptosis ringan. Lebih turun lagi atau sama dengan 0,5 mm, maka termasuk ptosis agak berat. Sedangkan jika turun menutup reflek cahaya kurang dari ,5 mm, itu sudah ptosis yang berat,” jelasnya.

Pada penderita anak-anak atau bayi, orangtua lebih cenderung menyadari lebih dulu bahwa kelopak mata anaknya tidak simetris. Ada pula penderita di atas usia 4 tahun mulai terlihat kelopak matanya turun. Sementara penderita usia dewasa, setelah merasakan melihat kabur separuh, baru memeriksakan diri ke dokter. “Tindakan utama pada masalah ptosis adalah dengan tindakan operasi. Tindakan operasi disesuaikan dengan berat ringannya kategori ptosis yang diderita. Tindakan ini bisa memperbaiki keluhan pasien berupa kelainan lapangan pandangan di area medial dan atas,” katanya.

Komplikasi pada ptosis bila tidak mendapat penanganan, terutama jika itu kelainan bawaan dari dapat menyebabkan mata malas atau yang dikenal dengan istilah amblyopia. Pada kasus ptosis yang didapat karena penyempitan lapangan pandang, maka penderita akan sering mengeluh sering sakit kepala, serta dampak psikososial mengganggu prestasi sekolah ataupun kinerja di tempat kerja. *ind

Komentar