Juara Dansa Bali Open Diumumkan 18 Desember
DENPASAR, NusaBali
Pemenang kejuaraan Dansa Bali Open virtual dan offline akan diumumkan pada Jumat (18/12).
Pengumumam menunggu proses penilaian sejak Jumat (11/12) hingga Sabtu (12/12), di Klub Dansa Kaniva Internasional, Kampus Perhotelan dan Kapal Pesiar di Badung. Sedangkan penilaian offline ditarget tuntas sebelum pengumuman.
"Sebenarnya yang berlomba langsung sudah diketahui juaranya. Lomba offline pertama menggelar lima kategori, lalu dilanjutkan 20 kategori," kata Ketua Pengprov IODI Bali, Ni Made Suparmi, Minggu (13/12).
Menurut Sekjen PP IODI Pusat itu, lomba virtual segera dirampungkan, sehingga dapat diumumkan para pemenangnya. Peserta virtual cukup banyak, dengan 47 kategori, yakni Solo, Sincronize, juga couple junior.
"Untuk lomba langsung selama dua hari sudah berjalan lancar dan dalam pengawasan ketat Satgas Covid-19. Bahkan atlet yang berlomba menggunakan masker. Termasuk penonton yang hadir juga berjarak minimal 1,5 meter," tutur Suparmi.
Menurut Sularmi, Dansa Bali Open untuk mewadahi kreativitas anak-anak agar tetap jalan. Dia ingin atlet aman bertanding dan pengalaman ini akan dipakai rujukan ke depan, terutama lomba offline (langsung) dalam suasana pandemi Covid-19.
"Peserta katagori offline sangat antusias. Mereka merasakan atmosfir lomba secara langsung, setelah sekian lama hanya virtual. Kategori virtual pun juga masih tetap dapat berkreativitas. Agar prestasi atlet dansa tetap terjaga dengan baik," kata Made Suparmi. *dek
"Sebenarnya yang berlomba langsung sudah diketahui juaranya. Lomba offline pertama menggelar lima kategori, lalu dilanjutkan 20 kategori," kata Ketua Pengprov IODI Bali, Ni Made Suparmi, Minggu (13/12).
Menurut Sekjen PP IODI Pusat itu, lomba virtual segera dirampungkan, sehingga dapat diumumkan para pemenangnya. Peserta virtual cukup banyak, dengan 47 kategori, yakni Solo, Sincronize, juga couple junior.
"Untuk lomba langsung selama dua hari sudah berjalan lancar dan dalam pengawasan ketat Satgas Covid-19. Bahkan atlet yang berlomba menggunakan masker. Termasuk penonton yang hadir juga berjarak minimal 1,5 meter," tutur Suparmi.
Menurut Sularmi, Dansa Bali Open untuk mewadahi kreativitas anak-anak agar tetap jalan. Dia ingin atlet aman bertanding dan pengalaman ini akan dipakai rujukan ke depan, terutama lomba offline (langsung) dalam suasana pandemi Covid-19.
"Peserta katagori offline sangat antusias. Mereka merasakan atmosfir lomba secara langsung, setelah sekian lama hanya virtual. Kategori virtual pun juga masih tetap dapat berkreativitas. Agar prestasi atlet dansa tetap terjaga dengan baik," kata Made Suparmi. *dek
Komentar