nusabali

Sistem Bridging RSUP Sanglah Jadi yang Pertama di Indonesia

  • www.nusabali.com-sistem-bridging-rsup-sanglah-jadi-yang-pertama-di-indonesia

Sistem bridging yang diterapkan di RSUP Sanglah sejak Maret 2016 berhasil meraih juara I Perkumpulan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Award 2016 kategori innovation health care IT project.

Raih Juara I Persi Award 2016

DENPASAR, NusaBali
Sistem tersebut digagas oleh Putu Gede Panji Kresna selaku staf Electronic Data Processing (EDP) RSUP Sanglah. Sistem bridging yang diterapkan di RSUP Sanglah ini digunakan untuk sharing data dari satu ruangan ke ruangan lain, sehingga dapat mempermudah pasien serta petugas dalam menginput data.

“Sistem ini dibuat untuk mempermudah pengambilan hasil pemeriksaan. Yang dulunya pasien harus menunggu hasil pemeriksaan untuk dibawa ke petugas kini tidak lagi. Contohnya jika pasien poliklinik melakukan pemeriksaan lab, maka hasilnya nanti akan melalui sistem jaringan komputer, jadi pasien tidak lagi menunggu hasil untuk dibawa ke poliklinik,” jelas Panji, sapaan akrab Putu Gede Panji Kresna, Sabtu (5/11).

Panji menjelaskan, sistem itu merupakan inovasinya, dan ternyata menjadi yang pertama di Indonesia. Karenanya, inovasi tersebut terpilih menjadi juara I oleh Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Award 2016 pada 24 Oktober 2016. Ada delapan kategori yang ‘dilombakan’, yakni innovation health care IT project; patient safety; customer service, marketing, and public relation project; human resources development project; corporate social responsibility; innovation in hospital management and governance project’ hospital family planning; clinical service improvement project.

Untuk kategori innovation health care IT project diikuti 54 judul. Dari jumlah tersebut, inovasi milik RSUP Sanglah yang mengusung sistem bridging tersebut meraih juara I. “Kami berhasil mendapat juara satu dari 65 rumah sakit di seluruh Indonesia, dengan 172 judul yang terdaftar. Saya kira ini hanya inovasi biasa, ternyata rumah sakit lain di Indonesia belum manggunakan, bahkan inovasi ini pertama kami temukan dan terapkan di RS Sanglah,” ujarnya

Panji mengatakan, sistem itu sudah diujicobakan dan bisa mempermudah pasien. Ketika memasukkan hasil pemeriksaan, datanya akan terkirim langsung ke komputer perawat atau dokter yang berjaga.Rancangan tersebut rencananya akan dikembangkan lagi, bahkan akan dikolaborasikan dengan inovasi lainnya, salah satunya form estimasi biaya sehingga pasien lebih cepat diberikan pelayanan. Yang sebelumnya memakan waktu bolak balik mengambil hasil pemeriksaan, kini pasien hanya sekali jalan tanpa harus menunggu lagi.

Beberapa sistem pemeriksaan penunjang yang sudah menggunakan sistem bridging yakni laboratorium patologi klinis, mikrobiologi, patologi anatomi, dan radiologi. Namun, sistem bridging yang sudah diterapkan sejak Maret 2016 itu baru diberlakukan terutama untuk data pasien rawat inap. Sedangkan pasien rawat jalan belum bisa mendapatkan layanan dengan sistem bridging tersebut. “Kalau antrean rawat jalan berbeda lagi sistemnya. Sistem bridging ini baru dikhususkan untuk rawat inap dan IGD, dimana pasien perlu penanganan segera dan biasanya kritis,” tuturnya. * cr63

Komentar