nusabali

Menteri Pertanian Minta Kembangkan Program Mina Padi di Jatiluwih

  • www.nusabali.com-menteri-pertanian-minta-kembangkan-program-mina-padi-di-jatiluwih

TABANAN, NusaBali
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo, minta dikembangkan program Mina Padi di Desa Jatuluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, karena mereka bukan hanya menanam dan panen padi, tapi juga menghasilkan ikan.

Saran ini disampaikan Menteri Syahrul Yasin Limpo saat kunjungi DTW Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Jumat (10/12) sore pukul 16.00 Wita. Kunjungan kerja tersebut ke STW Jatiluwih tersebut dengan agenda memantau pertanian terasering di Subak Jatiluwih masuk Warisan Budaya Dunia , yang saat ini sudah selesai masa panen.

Dalam kunjungan ke DTW Jatiluwih kemarin, Menteri Yasin Limpo didampingi anggota Komisi IV DPRD RI (membidangi masalah pertandinag) dari Fraksi PDIP Dapil Bali, I Made Urip, serta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuaardhana, dan sejumlah pejabat dari Kementrian Pertanian (Kementan).

Kedatangan Menteri Yasin Limpo disambut Sekda Kabupaten Tabanan I Gede Susila bersama Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana, serta Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan I Ketut Ridia.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Yasin Limpo sempat menyusuri persawahan di jalur tracking kawasan Desa Jatiluwih, dengan mengendarai motor trail. Sesekali, menteri yang mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini berhenti sejenak untuk ngobrol dengan petani yang sedang membajak sawah.

Menteri Yasin Limpo memuji Kabupaten Tabanan, yang dinilai memiliki resort pertanian yang bagus dan indah. Dalam kesempatan tersebut, petani Subak Jatiluwih disarankan mencoba juga budidaya ikan atau Mina Padi, selain menanam padi khas beras merah. Bibit ikan nantinya akan dibantu langsung dari pusat, dengan membuat kelompok.

Menurut Menteri Yasin Limpo, konsep Mina Padi ini dilakukan dengan tujuan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan petani. "Biar petani tidak hanya menghasilkan padi, di beberapa daerah, maka harus coba tumpangsari dengan ikan yang disebut program Mina Padi. Di beberapa tempat sudah berhasil program tersebut, apalagi di sini (Subak Jatiluwih) yang airnya jernih, sehingga pola ini akan jadi pola yang klasik," kata Yasin Limpo.

Petani di Subak Jatiluwih bukan hanya disarankan mencoba program Mina Padi, namun juga didorong untuk pemeliharan sapi. Pasalnya, potensi untuk memelihara sapi di sinni juga bagus. "Untuk sapi, segera bikin kelompok, nanti akan saya koordinasikan ke Dirjen terkait. Jeruk juga bagus potensinya di sini," tegas politisi NasDem ini.

Yasin Limpo menyebutkan, karena Jatiluwih memiliki potensi yang masih alami dan didukung oleh budaya subak yang jadi model, maka Pemkab Tabanan dan Pemprov Bali diminta untuk menjaga kelestariannya. Apalagi, Subak Jatiluwih sudah masuk sebagai Warisan Budaya Dunia yang ditetapkan UNESCO.

"Ini Heritage, jangan boleh ada yang ganggu. Tolong Pak Sekda Tabanan, jangan sampai terjadi alih fungsi lahan di Jatiuluwih ini, supaya ke depan tetap indah dan semakin bagus," pinta Yasin Limpo.

Selaku Menteri Pertanian, Yasin Limpo berjanji kepada Pemkab Tabanan untuk membantu secara maksimal pelestarian Subak Jatiluwih. Khusus program Mina Padi, diminta untuk segera diwujudkan dan di koordinasikan mengenai bibit ikan yang cocok dikembangkan di Jatiluwih. "Ayo, bulan depan sudah bisa ditindaklanjuti Mina Padi itu. Mari kita tembus pasar ekspor," ajak Yasin Limpo.

Sementara itu, Sekda Tabanan Gede Susila menyambut baik arahan Menteri Pertanian untuk kembangkan program Mina Padi di Jatiluwih. Konsep ini segera akan dikomunikasikan ke petani Subak Jatiluwih. "Kita segera akan komunikasikan dengan para petani, agar bisa dilaksanakan, cocok atau tidak kembangkan Mina Padi. Lagipula, Pak Menteri minta Januari 2021 depan sudah ada konsep dan draft-nya," jelas Gede Susila, yang kemarin mewakili Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

Terkait dengan pelestarian Subak Jatiluwih, menurut Susila, akan dilakukan bersama-sama, jangan sampai terjadi alih fungsi lahan di sini. "Ini sudah kewajiban kita, karena Jatiluwih sudah masuk Warisan Budaya Dunia. Perlu kesadaran seluruh masyarakat untuk ikut bersama-sama menjaganya," tandas mantan Kadis Pendidikan Tabanan ini.  *des

Komentar