nusabali

23 Rumah di Seraya Tengah Diterjang Puting Beliung

  • www.nusabali.com-23-rumah-di-seraya-tengah-diterjang-puting-beliung

AMLAPURA, NusaBali
Puting beliung menerjang Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem dan sekitarnya, Rabu (9/12).

Sebanyak 23 rumah di tujuh banjar dinas Desa Seraya Tengah dilaporkan rusak. Atap rumah beterbangan dan genting berserakan di tanah. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem Ni Wayan Asmi Sukmawati dan Kasi Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Karangasem Zainul Kamal melakukan mitigasi di 7 banjar dinas Desa Seraya Tengah, Kamis (10/12).

Sebanyak 23 rumah warga yang rusak akibat ditiup angin puting beliung masing-masing berasal dari Banjar Peninggaran sebanyak 6 rumah, Banjar Ijogading sebanyak 2 rumah, Banjar Kayuwit sebanyak 5 rumah, Banjar Tenggang sebanyak 1 rumah, Banjar Kecagbalung sebanyak 2 rumah, Banjar Taman sebanyak 5 rumah, dan Banjar Kaler sebanyak 2 rumah. “Data masih sementara. Kami masih melakukan pendataan di lapangan bekerja sama dengan kelian banjar dan Perbekel Seraya Tengah,” jelas Kasi Kedaruratan dan Logistik Ni Wayan Asmi Sukmawati.

Berdasarkan hasil investigasi petugas di lapangan, sejumlah warga melaporkan, saat kejadian angin bertiup kencang dan berputar-putar, kejadiannya hanya sekitar satu jam. Arah kedatangan angin tidak jelas. Angin berputar-putar itulah merusak bangunan hingga atap terangkat kemudian terbang dan jatuh. Warga yang menyaksikan kejadian itu memilih menjauhi rumahnya, khawatir kena reruntuhan atap bangunan. “Angin puting beliung datangnya tiba-tiba dan berlangsung singkat,” ungkap warga.

Salah satu korban, I Ketut Tika Artana, dari Banjar Kaler, Desa Seraya Tengah menuturkan, saat kejadian dirinya masih berada di TPS hendak memilih di Pilkada Karangasem. Sedangkan istrinya Ni Luh Juli sedang memasak. Bangunan ukuran 5 meter x 9 meter jadi satu dengan tempat jualan. Menurut Ketut Tika Artana, atap bangunan berbahan spandek tidak serta merta langsung terangkat dan jatuh. Awalnya terangkat pelan-pelan, karena terus digoyang angin kencang dan berputar-putar maka atap berbahan spandek terangkat jatuh ke arah utara bangunan.

Selain merobohkan atap bangunan, tembok jatuh berserakan merusak bagian rak tempat jualan. “Kerugian sekitar Rp 15 juta. Saya baru setahun membangun rumah beserta kios ini,” jelas Ketut Tika Artana. Istrinya yang mengaku tengah memasak, langsung ke luar rumah dan menjauhi rumahnya. "Saya batal memasak, setelah angin reda, saya titipkan barang-barang dagangan di rumah tetangga yang kebetulan anggota DPRD Karangasem I Ketut Badra,” kata Luh Juli. *k16

Komentar