BBMKG: Bali Berpotensi Curah Hujan Sangat Tinggi pada Desember-Januari
MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprakirakan terjadi peningkatan curah hujan pada pertengahan Desember hingga Januari 2021 mendatang.
Peningkatan curah hujan itu disebabkan adanya perkembangan intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada awal tahun depan.
Kepala Bidang Data dan Informasi (BBMKG) Iman Fatchurochman menerangkan hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga akhir November 2020, menunjukkan bahwa sebanyak 61 persen daerah di wilayah Indonesia termasuk Pulau Dewata telah memasuki musim hujan. Musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksi akan berlangsung hingga April 2021. Namun, ada sejumlah wilayah yang mendapatkan intensitas curah hujan dari kategori tinggi hingga sangat tinggi. Salah satu daerah yang mendapat curah hujan yang masuk kategori itu adalah Bali. “Bali masuk dalam salah satu daerah yang berpeluang mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi pada Desember 2020 hingga Januari 2021,” ungkap Iman, Rabu (9/12).
Tingginya curah hujan disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor pertama, karena saat itu sebagian besar Pulau Dewata berada pada puncak musim penghujan (Januari–Februari). Sehingga sangat berpotensi terjadi curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi. Faktor lainnya adalah pada puncak musim penghujan, perkembangan intensitas La Lina yang juga bertepatan dengan puncak Monsun Asia.
“Untuk itu, perlu peningkatan kewaspadaan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapat curah hujan dari intensitas tinggi hingga sangat tinggi,” imbuh Iman.
Dengan adanya analisa dari BBMKG, Iman mengimbau pihak-pihak terkait maupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan banjir bandang. Masyarakat diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari aparat berwenang. “Adanya hasil analisa ini bisa mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Di mana, instansi terkait maupun masyarakat sudah mengantisipasi jauh hari,” tutur Iman. *dar
Kepala Bidang Data dan Informasi (BBMKG) Iman Fatchurochman menerangkan hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga akhir November 2020, menunjukkan bahwa sebanyak 61 persen daerah di wilayah Indonesia termasuk Pulau Dewata telah memasuki musim hujan. Musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksi akan berlangsung hingga April 2021. Namun, ada sejumlah wilayah yang mendapatkan intensitas curah hujan dari kategori tinggi hingga sangat tinggi. Salah satu daerah yang mendapat curah hujan yang masuk kategori itu adalah Bali. “Bali masuk dalam salah satu daerah yang berpeluang mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi pada Desember 2020 hingga Januari 2021,” ungkap Iman, Rabu (9/12).
Tingginya curah hujan disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor pertama, karena saat itu sebagian besar Pulau Dewata berada pada puncak musim penghujan (Januari–Februari). Sehingga sangat berpotensi terjadi curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi. Faktor lainnya adalah pada puncak musim penghujan, perkembangan intensitas La Lina yang juga bertepatan dengan puncak Monsun Asia.
“Untuk itu, perlu peningkatan kewaspadaan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapat curah hujan dari intensitas tinggi hingga sangat tinggi,” imbuh Iman.
Dengan adanya analisa dari BBMKG, Iman mengimbau pihak-pihak terkait maupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan banjir bandang. Masyarakat diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari aparat berwenang. “Adanya hasil analisa ini bisa mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Di mana, instansi terkait maupun masyarakat sudah mengantisipasi jauh hari,” tutur Iman. *dar
Komentar