nusabali

Pengawas Sekolah di Buleleng Sabet Juara I Best Practise PMP Se-Bali

  • www.nusabali.com-pengawas-sekolah-di-buleleng-sabet-juara-i-best-practise-pmp-se-bali

SINGARAJA, NusaBali
Salah seorang pengawas sekolah jenjang SMP di Buleleng, Drs I Gusti Agung Oka Yadnya, kembali mengukir prestasi dan mengharumkan nama Buleleng.

Mantan Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 6 Singaraja ini menyabet Juara I Best Practise Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) yang digelar Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bali, 1 - 5 Desember 2020.

Pria 56 tahun ini berinovasi dalam melangsungkan pengawasan sekolah pada masa pandemi Covid-19. Dia memilih sebuah aplikasi online google drive sebagai sarana pengawasan yang diberinama PT Mogrive (Pengawasan Terpadu Bermodal Google Drive). Inovasi best practisenya itu mengantarkan pria yang beralamat di Lingkungan Tegal Mawar, Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini, berhasil menduduki posisi puncak sebagai Juara I. Oka Yadnya yang sudah langganan juara karya ilmiah di tingkat Nasional ini dengan mudah menyingkirkan 34 peserta lainnya di Bali.

Pria kelahiran 31 Desemer 1963 ini, saat dihubungi Minggu (6/12) sore, menjelaskan pemanfaatan aplikasi online gratis ini karena hambatan pengawasan langsung ke sekolah selama masa pandemi Covid-19 di Buleleng sejak Maret 2020. Proses pendidikan secara langsung yang ditutup pemerintah dan lebih pada pembelajaran daring juga menghambat proses pengawasan yang dilakukannya. Oka Yadnya lalu berinisiatif mewajibkan guru dan kepala sekolah yang dibinanya untuk menyetor laporan administrasi menggunakan salah satu plat form yang sudah ada. Hanya saja saat menggunakan media itu banyak guru yang tidak disiplin mengupload laporannya.

“Dasar saya menggunakan PT Mogrive ini karena hambatan pengawasan pada masa pandemi yang diperlukan pendampingan jarak jauh. Karena bagaimana pun pengawas tetap harus melakukan pendampingan maksimal dalam penjaminan mutu pendidikan baik oleh guru dan kepala sekolah,” jelas dia.

Setelah tiga bulan menggunakan plat form yang sudah ada dan setelah dievaluasi, namun hasilnya tidak maksimal. Anak bungsi lima bersaudara buah kasih almarhum I Gusti Agung Made Regog - I Gusti Agung Ayu Rai ini memilih aplikasi google yang dapat diakses secara gratis. Pilihannya pun jatuh pada googel drive. Oka Yadnya kemudian menggunakan aplikasi google drive dalam pengawasan sejak bulan Juni 2020. Hasilnya pun cukup menggembirakan.

“Saat menggunakan plat form ada banyak kendala, tidak semua guru binaan disiplin menggunggah, banyak yang tidak disiplin. Padahal dari segi perencanaan program harus matang, sehingga memerlukan pendampingan terus. Tetapi setelah beralih ke goole drive, ada perubahan karena kasek bisa langsung memantau guru-gurunya, ini yang membuat guru lebih disiplin, tekun dan ada rasa tidak enak kalau tidak mengugah dokumen,” kata ayah dua anak ini.

Selain itu, aplikasi google drive juga memberikan keuntungan lain. Seperti, penggunaan fasilitas google lainnya yang dapat terkoneksi satu sama lain. Seluruh dokumen yang diupload juga dapat berukuran besar yang sebelumnya tak dapat dipenuhi plat form yang sempat dipakai.  “Dalam satu aplikasi itu juga kami dapat membuka percakapan seperti WA untuk mendiskusikan masukan dan revisi kasek dan guru secara langsung. Sehingga ada komunikasi yang lebih intens dalam supervisi pendidikan,” imbuh dia.

Kini, magister pendidikan Matematika ini membina lima SMP sebagai pengawas managerial, meliputi  SMPN 3 Gerokgak, SMPN 2 Satap Gerokgak, SMPN 2 Seririt, SMP Sawaswati, dan SMPN Satap 2 Kubutambahan. Serta mengawasi 50 guru Matematika dalam tugasnya sebagai pengawas akademik di Buleleng. *k23

Komentar