nusabali

Denpasar Maprawerti Andalkan Pentas Virtual

  • www.nusabali.com-denpasar-maprawerti-andalkan-pentas-virtual

DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memberikan ruang kepada seniman dan kelompok seni tradisi dalam ajang Denpasar Maprawerti.

Ruang ini setelah Pemkot mewadahi para seniman dan sanggar seni, komunitas serta kelompok seni modern dan kontemporer. Semua karya para seniman kreatif itu ditayangkan secara virtual melalui chanel Youtube Kota Denpasar, dengan kreativi.id mulai November hingga akhir tahun 2020. Adapun komunitas seni dan pegiat seni tradisi yang tampil yaitu Sanggar Siwer Nadi Swara, Sanggar Wira Yohana Prasetya (WYP), Komunitas Sempol, Sanggar Manikasanthi, Wahana Gurnita, Sanggar Ganda Kusuma, Komunitas Suarshima, Sanggar Sundaram, Sekaa Genta Sakti Budaya, Sekaa Gandrung Eka Budaya, Sanggar Sekar Rahayu, Janger PNB Art Community (Pesraman Ngewangun Budaya).

Ada juga Sekaa Gambuh Kertha Jaya Pedungan, Arja Arsa Winangun, Praba Budaya, STI, dan Komunitas Semeton Barong, Sanggar Kusima Patra, Dalang Made Kembar, Dalang Made Raka Tegal, Sekaa Topeng Gede Tomat, Sanggar Waringin Sudamala,  Sekaa Topeng Made Apel, Sekaa Topeng Cita Winangun, Bondres Ayu Maenah dan Bondres Gingsul.

Program tersebut melibatkan ratusan seniman mulai dari anak-anak, remaja hingga yang sudah tua, mendapatkan ruang kreatif untuk berekspresi dalam menyajikan karyanya. Semua karya dari masing-masing seniman, telah melakukan taping maupun live streaming secara estafet berlangsung di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Wayan Hendaryana menyampaikan, Denpasar Maprawerti mewadahi komunitas seni, sanggar, sekaa, dan kelompok seni yang beralamat di Kota Denpasar. Sejak Pulau Dewata dilanda wabah Covid-19, para pegiat seni ini tidak mendapatkan kesempatan untuk tampil di panggung. Begitu pula ngayah di pura, mebraya sesama warga dan pentas menghibur masyarakat, festival, pariwisata, dan event seni lainnya yang memang sangat terbatas. “Artinya, masyarakat tidak dibolehkan berkumpul dan harus menerapkan sosial dan pysical distancing sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Karena itu, Pemkot Denpasar memberikan satu stimulus kreatif baik itu seni tadisi maupun modern,” ungkapnya belum lama ini.

Di sisi lain, taping (perekaman) di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) juga dimaksudkan sebagai ajang untuk memperkenalkan gedung tersebut bagi para seniman. Kelompok atau sanggar seni tradisional ini yang dilibatkan dan telah tuntas mengikuti taping dan siap ditayangkan di channel YouTube. “Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi pemerintah kota Denpasar, badan kreatif Denpasar (BKRAF) dan para seniman dan musisi se-kota Denpasar,” imbuh Kabid Sumber Daya Dan Ekonomi Kreatif Dispar Kota Denpasar I Wayan Hendaryana. *ind

Komentar