nusabali

Karangasem Target Bebas TBC di Tahun 2030

  • www.nusabali.com-karangasem-target-bebas-tbc-di-tahun-2030

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan Karangasem tengah melacak kasus TBC hingga akhir tahun 2020. Penanganan TBC lebih dioptimalkan mulai dari Puskesmas hingga RSUD Karangasem.

Targetnya, Karangasem bebas TBC di tahun 2030. Saat ini Karangasem sudah nihil kasus muntaber dan polio.

Kadis Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan penanganan TBC di Karangasem dilakukan secara berkelanjutan sehingga pasang target tuntas dan nihil kasus di tahun 2030. Tak hanya penanganan penyakit yang ditemukan jadi perhatian petugas kesehatan, juga diimbangi memberikan edukasi masyarakat agar penyakit itu tidak muncul lagi. Terutama untuk mengubah perilaku hidup bersih dan sehat. TBC menular ada yang melalui udara. Jika ada anggota keluarga yang menderita TBC, maka anggota keluarga yang lain memproteksi diri.

Penyakit tuberculosis umumnya menyerang paru-paru merupakan salah satu penyakit menular melalui udara. Guna menekan bertambahnya penderita, dengan mengoptimalkan kinerja di 12 Puskesmas didukung 78 Poskesdes, 71 Puskesmas Pembantu, 12 Puskesmas Keliling, dan Posyandu. Berdasarkan evaluasi Dinas Kesehatan Karangasem, di tahun 2018 ditemukan 273 kasus TB, masing-masing 170 orang laki-laki atau 62,3 persen, dan 103 wanita atau 37,7 persen. Dari jumlah itu telah dilakukan pengobatan menjangkau 34,6 persen, sembuh sebesar 89,8 persen.

Cara mencegah menularnya TBC, terlebih dahulu mengenali gejala TBC, pastikan sirkulasi udara di kamar cukup baik, gunakan masker, dapatkan vaksin BCG (bacillus calmatte guerin), jika mengalami gejala segera menjalani tes. Gejalanya, batuk terus menerus hingga tiga minggu, batuk disertai dahak dan darah, sesak napas, mudah lelah, nyeri dada, keringat di malam hari, demam cukup lama, nafsu makan berkurang, berat badan terus turun, dan sebagainya.

TBC disebabkan infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis yang bersifat sistemik. Bakteri ini juga menyerang otak, usus, dan kelenjar getah bening. TBC menular melalui droplet atau percikan air liur, bisa menular melalui perantara udara. Cara mencegahnya pemerintah telah berupaya mengajak masyarakat memperbaiki kesehatan lingkungan, tidak sembarangan buang air besar, dan memperbaiki sanitasi. Di sejumlah desa telah mencapai ODF (open defecation free), stop buang air besar sembarangan. *k16

Komentar