nusabali

Miris, 238 Mahasiswa Poltrada Positif Corona

Kembali Dihajar 147 Kasus Baru, Tabanan di Ambang Zona Merah

  • www.nusabali.com-miris-238-mahasiswa-poltrada-positif-corona

Gara-gara ledakan klaster kampus Poltrada di Tabanan, Bali catat rekor terburuk diterjang 230 kasus baru Covid-19 dalam sehari.

TABANAN, NusaBali

Sebanyak 238 dari total 311 mahasiswa Politeknik Transportasi Darat (Poltra-da) Bali di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan positif Covid-19. Dari 238 kasus positif tersebut, 103 orang di antaranya baru diumumkan terpapar, Kamis (3/12). Tabanan pun praktis di ambang zona merah Covid-19. Dan, gara-gara ledakan klaster kampus Poltrada ini, tercipta rekor harian terburuk di Bali dengan diterjang 230 kasus baru.

Selain tambahan 103 kasus baru Covid-19 dari klaster kampus Poltrada, per Kamis kemarin di Tabanan juga muncul 45 kasus baru Corona yang didominasi klaster keluarga. Walhasil, secara keseluruhan di Tabanan kemarin muncul 148 kasus baru Corona. Ini memecahkan rekor sehari sebelumnya, Rabu (2/12), ketika di Tabanan muncul 116 kasus baru Covid-19, yang didominasi 103 orang dari klaster kampus Poltrada.

Ledakan kasus baru Covid-19 yang didominasi ratusan mahasiswa Poltrada ini terungkap dalam jumpa pers yang digelar Direktur Poltrada Bali, Bambang Wijanarko, di Lantai III Kantor Bupati Tabanan, Kamis kemarin. Jumpa pers tersebut dihadiri langsung Sekretaris Penanganan Covid-19 Tabanan I Gede Susila dan Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika.

Bambang Wijanarko menyebutkan, secara keseluruhan ada 238 orang dari total 311 mahasiswa Poltrada yang terkonfirmasi Covid-19. Menurut Bambang, ratusan mahasiswa yang positif Corona ini sudah mendapatkan penanangan. Mereka diisolasi di asrama kampus dengan dijaga ketat petugas kesehatan Poltrada dan pengasuh. Mereka dilarang keluar areal kampus. Orangtua dan keluarga mereka juga dilarang masuk ke lingkungan kampus.

"Jadi, hanya tenaga kesehatan dan pengasuh dengan memakai APD lengkap yang bisa masuk kampus, untuk membawa makanan maupun memenuhi keperluan isolasi," terang Bambang.

Disebutkan, di dalam Asrama Poltrada telah dilengkapi klinik, dengan meman-faatkan kamar diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengalami keluhan. "Jadi, kondisi mereka sekarang sehat semua. Kalau misalnya ada keluhan, segera kita pindahkan (ke rumah sakit, Red)," katanya.

Bambang menegaskan, sampai saat ini Poltrada Bali belum ada melakukan pembelajaran tatap muka. Mahasiswa dipanggil ke kampus tanggal 7 November 2020 lalu untuk kepentingan pengenalan kampusnya. Rencana semula, para mahasiswa akan dipulangkan lagi dari kampus, 23 November 2020 lalu. Dua pekan kemudian, baru akan dilanjutkan dengan pembelajaran daring, karena taruna-taruni ini baru tingkat I dan belum ada praktek. "Kami mengundang mereka hanya untuk pengenalan kampus, karena Poltrada Bali baru pertama kali menerima mahasiswa," beber Bambang.

Namun, setelah 13 hari berada di kampus, beberapa taruna taruni Poltrada mengeluh meriang, sakit tenggorokan, dan anosmia. Padahal selama di kampus, mereka sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti gunakan masker, face shield, cuci tangan, dan lain-lain. Di samping itu, saat baru tiba di kampus, para mahasiswa juga sudah membawa hasil swab negatif Covid-19.

"Karena prinsip kami, datang sehat dan pulang juga harus sehat. Makanya, kami lakukan rapid test anti gen, ternyata hasilnya banyak reaktif. Kami langsung lakukan uji swab tanggal 27 November 2020, dengan hasil banyak yang positif Covid-19," cerita Bambang.

Sementara, Sekretaris Satgas Covid-19 Tabanan, Gede Susila, meminta pihak kampus Poltrada untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa mesti diawasi betul, jangan sampai keluar kampus, agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. "Jadi, selama isolasi mahasiswa tidak boleh keluar kampus. Bahkan, petugas yang membawakan makanan hanya boleh sampai di Pos Satpam (depan pintu masuk kampus Poltrada, Red)," jelas Susila yang juga Sekda Kabupaten Tabanan.

Sedangkan Kadis Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, mengatakan pi-haknya mendapat laporan 238 dari 311 masiswa Poltrada yterpapar Covid-19 setelah ada tembusan surat dari Provinsi Bali. "Lalu, kita koordinasikan dengan pihak kampus Poltrada untuk penanganannya," jelas dr Suratmika.

Menurut Suratmika, dalam beberapa hari belakangan terus terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Tabanan. Bahkan, hanya dalam dua hari terakhir, total muncul 264 kasus baru di Tabanan. Jumlah kumulatif positif Covid-19 di Tabanan saat ini tembus 1.436 kasus. Dari jumlah itu, 968 orang di antaranya sudah sembuh, 421 orang masih dalam perawatan, dan 47 orang lagi meninggal.


Pada hari yang sama, Kamis kemarin, di Tabanan ada tambahan 18 pasien sembuh dan 2 pasien meninggal. Pasien yang meninggal, masing-masing perempuan 60 tahun dari Desa Candikuning (Kecamatan Baturiti) dan perempuan 59 tahun dari Desa Bajera (Kecamatan Selemadeg). Mereka meninggal dengan memiliki penyakit penyerta.

Meski terjadi ledakan kasus baru secara beruntun, kata Suratmika, Tabanan masih tetap dalam status zona oranye (risiko sedang penularan Covid-1). Perkara naik status ke zona merah (risiko tingga penuranan Covid-19), itu ditentukan sistem di pusat yang statusnya berganti sepekan sekali setiap Rabu. “Sekarang masih zona oranye. Sebelumnya, Tabanan sempat zona merah akhir Agustus 2020 lalu,” katanya.

Sedangkan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan dengan ledakan kasus dari klaster kampus Poltrada ini, Tabanan boleh dikata menuju zona merah. "Penentuan zona itu di-update setiap Selasa oleh Satgas Nasional. Sampai hari ini, Tabanan masih zona oranye. Bisa saja pekan depan berubah jadi zona merah, karena kenaikan kasus yang tajam,” jelas Rentin saat dihubungi NusaBali terpisah di Denpasar, Kamis kemarin.

Menurut Kepala BPBD Bali ini, dari 9 kabupaten/kota se-Bali, hanya 2 daerah yang saat ini masuk zona kuning (risiko rendah penularan Covid-19), yakni Buleleng dan Klungkung. Sedangkan 7 daerah lainnya masuk zona oranye, yakni Badung, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Karangasem, Bangli, dan Gianyar.

Sementara itu, gara-gara ledakan hasus dari klaster kampus Poltrada di Desa Samsam, per Kamis kemarin di Bali secara keseluruhan muncul 230 kasus ba-ru Covid-19, bersamaan dengan 125 pasien sembuh dan 5 pasien lagi diumum-kan meninggal. Ini merupakan rekor kasus harian tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 9 bulan.

Rekor tertinggi sebelumnya di Bali terjadi 2 Desember 2020, ketika muncul 202 kasus baru Covid-19 bersamaan dengan 94 pasien sembuh. Rekor berikutnya masing-masing 4 September 2020 (ketika muncul 196 kasus baru Covid-19 bersamaan dengan 81 pasien sembuh), 9 September (174 kasus baru bersamaan dengan 97 pasien sembuh), 3 September (174 kasus baru bersamaan dengan 117 pasien sembuh), dan 7 September (173 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh).

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak per Kamis kemarin terjadi di Tabanan mencapai 148 kasus baru, disusul Kota Denpasar (32 kasus baru), Badung (20 kasus ba-ru), Gianyar (16 kasus baru), Buleleng (6 kasus baru), Jembrana (5 kasus ba-ru), Bangli (2 kasus baru), dan Karangasem (1 kasus baru). Daerah di Bali yang nihil kasus baru kemarin adalah Klungkung.



Dengan ledakan 230 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini mencapai 14.568 kasus. Berdasarkan klasifikasi penye-barannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni mencapai 14.166 orang atau 97,23 persen dari total 14.568 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (2,04 persen), 97 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,67 persen), dan 8 orang WNA (0,05 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar, yakni mencapai 3.916 kasus, yang mana 3.846 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 2.467 kasus positif Corona, Gianyar 1.962 kasus), Tabanan (1.436 kasus), Buleleng (1.206 kasus), Karangasem (1.026 kasus), Klungkung (944 kasus), Bangli (885 kasus), dan Jembrana (645 kasus).

Pada hari yang sama, Kamis kemarin, di Bali terdapat 125 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 46 orang, disusul Jembrana (33 pasien sembuh), Tabanan (18 pasien sembuh), Badung (15 pasien sembuh), Gianyar (7 pasien sembuh), Klungkung (4 pasien sembuh), dan Karangasem (2 pasien sembuh).

Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 12.974 orang. Namun, angka kesem-buhan di Bali kini merosot menjadi 89,06 persen dari total 14.568 kasus po-sitif atau anjlok drastis sekitar 0,57 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini semakin jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.

Sementara, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 441 orang atau 3,03 persen dari total 14.568 kasus positif, setelah per Kamis kemarin ada tambahan 5 pasien diumumkan meninggal, yakni di Badung (2 orang), Tabanan (2 orang), dan Denpasar (1 orang). Total 441 pasien meninggal ini terdiri dari 438 orang WNI dan 3 orang WNA.

Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 87 orang, disusul Gianyar (75 orang), Buleleng (59 orang), Badung (51 orang), Karangasem (51 orang), Tabanan (47 orang), Bangli (35 orang), Klungkung (20 orang), dan Jembrana (12 orang). Sedangkan pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga Kamis kemarin mencapai 1.153 orang atau 7,91 persen dari total 14.568 kasus positif Corona. *des,nat,ind

Komentar