nusabali

Pupuk TOSS Kini Diujicoba Pada Padi

  • www.nusabali.com-pupuk-toss-kini-diujicoba-pada-padi

SEMARAPURA, NusaBali
Pemanfaatan pupuk organik produksi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Klungkung kini diujicobakan pada tanaman padi varietas Ciherang.

Pemanfaatan ini setelah uji coba pemanfaatan pupuk organik produksi TOSS ini pada tanaman kedelai, beberapa waktu lalu.  Uji coba dengan penaburan pupuk dilakukan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, bersama Kepala Dinas Pertanian Klungkung IB Juanida dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Ngurah Kirana di lahan milik Balai Bibit Utama (BBU) Provinsi Bali, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (3/12) pagi

“Ini merupakan uji coba lanjutan setelah sebelumnya kami dengan Dinas Pertanian berhasil menanam Kedelai dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk ini ramah lingkungan produksi dari TOSS," kata Bupati Suwirta.

Hasil ujicoba tersebut nanti akan dibandingkan dengan hasil panen padi yang ditanam menggunakan pupuk Urea. "Semoga uji coba ini berhasil dan pupuk TOSS dapat memberikan hasil panen maksimal. Sehingga pemanfaatan sampah organik untuk pupuk TOSS bisa semakin digenjot," ujar Bupati Suwirta.

Kepada delapan petani penggarap, Bupati Suwirta berpesan supaya seluruh tanaman padi diperlakukan sama, baik yang menggunakan pupuk organik TOSS maupun pupuk kimia. Dengan demikian akan diketahui mana yang memberikan hasil yang maksimal.

Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP)  Klungkung AA Ngurah Kirana menyampaikan TOSS di Desa Kusamba telah mampu memproduksi tiga jenis pupuk organik dari hasil pengolahan sampah organik. Tiga jenis pupuk tersebut yakni Pupuk Osaki yakni sampah organik yang diolah dengan teknologi dari Jepang. Pupuk Curah yakni sampah organik yang difermentasi selama tiga hari untuk selanjutnya dicacah. Pupuk Black Gold yang merupakan campuran pupuk curah dengan tinja yang telah melalui proses fermentasi. “Pupuk selama ini didistribusikan ke desa-desa untuk membangun pertamanan,” sebutnya.

Kadis Pertanian Klungkung IB Juanida menyebutkan untuk uji coba kali ini tanaman padi varietas Ciherang akan ditanam pada empat petak lahan milik BBU Provinsi Bali. Pupuk yang telah ditabur ke lahan selanjutnya akan dibajak sehingga tercampur dengan tanah. Petak I dengan luas 6.51 are, menggunakan pupuk Osaki sebanyak 1,34 ton. Petak II dengan luas 6,51 are menggunakan pupuk osaki sebanyak 1,18 ton. Petak III seluas 6,9 are dengan menggunakan pupuk curah sebanyak 1,42 ton. Petak IV dengan luas 8 are 10 pupuk Urea sebanyak 32 kg. Namun, kali ini pupuk Black Gold tidak ikut diujicobakan karena sulitnya memperoleh bahan baku tinja. Padahal, menurutnya, pupuk Black Gold memberikan hasil yang maksimal ketimbang pupuk organik lainnya saat ujicoba sebelumnya.*wan

Komentar