nusabali

Viral Sampah Cemari Laut Desa Sumberkima

  • www.nusabali.com-viral-sampah-cemari-laut-desa-sumberkima

SINGARAJA, NusaBali
Sebuah video berdurasi singkat yang memperlihatkan lautan yang dipenuhi sampah plastik beredar dan viral di media sosial Facebook, Rabu (2/12) sore.

Sampah plastik yang terdiri bungkus makanan hingga gelas tersebut mengambang di perairan Pantai Gili Putih, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Camat Gerokgak, Made Juartawan dikonfirmasi Kamis (3/12) membenarkan keberadaan sampah yang mencemari perairan laut Desa Sumberkima. Usai menerima informasi tersebut dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak desa untuk segera mengevakuasi sampah tersebut dan dibawa ke daratan.

Pasalnya, jika kumpulan sampah tersebut terus dibiarkan mengapung dikhawatirkan akan merusak citra pariwisata yang tengah dibranding desa setempat. "Sudah kami cek dan ada di kawasan perairan Desa Sumberkima. Saat ini sudah dievakuasi oleh pihak desa," kata Made Juartawan.

Hal senada juga disampaikan Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi. Dirinya tak menampik keberadaan sampah plastik yang mengotori laut sekitar kawasan Gili Putih sehingga viral di media sosial. "Hari ini (kemarin, red) sudah dibersihkan. Sampah dikumpulkan dan dibawa ke TPST di Desa Sumberkima," kata dia.

Ariadi Pribadi menyampaikan, mengingat sampah tersebut berada di tengah laut, untuk teknis pembersihan menggunakan jukung menuju ke lokasi sampah. Di sana, petugas dari DLH Buleleng dibantu Pokdarwis, pelaku wisata, serta warga setempat memungut sampah menggunakan jaring.

Dia mengakui belum mengetahui asal sampah yang terombang-ambing di tengah laut tersebut. Namun sampah tersebut diduga merupakan sampah kiriman dari daerah sekitar yang terbawa arus hingga ke laut. Sampah itu terbawa arus laut dan angin, sehingga berkumpul di satu titik kawasan tengah laut.

"Dengan kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu, sampah bisa saja terbawa arus. Yang jelas, sampah ini kan adalah kiriman yang tidak diketahui sumbernya dari mana. Karena dibawa angin dan arus, sehingga berkumpul ditengah laut. Kami terus koordinasi dengan pihak desa di sana, untuk upaya antisipasi," jelasnya.

Ariadi Pribadi, menambahkan, biasanya sampah-sampah kiriman akan menumpuk di kawasan sekitar pantai pada puncak musim hujan di bulan Januari hingga Maret, yang terbawa arus laut. Untuk itu pihak DLH Buleleng meminta, agar masyarakat ikut bersama-sama menjaga kebersihan kawasan pantai.

Selain itu, pihak dinas juga akan melakukan pengawasan yang ketat terhadap masyarakat, agar tidak membuang sampah ke sungai ataupun sembarang tempat. Sebab, muara akhir pembuangan sampah lewat sungai adalah laut, sehingga akan mencemari lingkungan pantai.

"Khusus untuk rumah tangga, kami dorong penanganan sampah yang berbasis sumber, yakni sumber di desanya. Kurangi buang sampah ke sungai, desa-desa kami dorong untuk membuat TPS3R untuk menangani sampahnya sendiri. Ini terus berkelanjutan," pungkas Ariadi Pribadi.*cr75

Komentar