nusabali

Realisasi BLT-DD Rp 55,14 Miliar

  • www.nusabali.com-realisasi-blt-dd-rp-5514-miliar

SINGARAJA, NusaBali
Jumlah anggaran program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) hingga realisasi ke-8 bulan November lalu mencapai Rp 55,14 miliar lebih.

Realisasi terakhir di bulan Desember terancam semakin menipis dengan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang juga sudah mulai habis. Sesuai data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng, realisasi gelombang pertama untuk bulan April, Mei dan Juni masih dapat dipenuhi 129 desa yang ada di Buleleng rata-rata dengan 19.900 lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Lalu pada gelombang kedua Juli, Agustus, September, realisasi BLT-DD mulai menurun meski masih di angka 100 desa lebih dengan rerata 17 ribu lebih KPM penerima. Namun pada gelombang III Oktober, November dan Desember kembali menipis  karena kondisi APBDes mulai habis. Alhasil jumlah desa yang dapat merealisasi BLT di bulan November hanya berjumlah 30 desa. Kembali menurun dari 60 desa di bulan Oktober.

Kepala Dinas PMD Buleleng I Nyoman Jaya Sumpena tak memungkiri jika semakin sedikit desa yang bisa merealisasi BLT-DD. Meskipun saat ini nominal bantuan sudah diturunkan menjadi Rp 300 ribu per KPM. Bahkan jumlah penerimanya pun terpaksa harus menyesuaikan dengan anggaran yang masih tersisa. Sedangkan untuk realisasi BLT-DD di bulan Desember disebut mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran ini belum dapat dipastikan.

“Memang hanya segitu yang mampu merealisasi. BLT- DD Desember sedang berjalan ada yang masih bisa merealisasi tetapi tidak sebanyak dulu,” katanya. Menurut Sumpena ketar-ketir realisasi BLT DD bagi masyarakat desa terdampak pandemi sangat berpengaruh pada informasi yang diterima secara bertahap. Bahkan perpanjangan BLT-DD hingga bulan Desember atau bulan kesembilan yang diterima masyarakat baru diinformasikan Oktober lalu.

“Dana Desa kan bukan untuk BLT saja, ada yang sudah jalan programnya seperti program padat karya, Pamsimas, pengentasan stunting yang semua program pusat yang dibebankan di Dana Desa. Ini yang menjadi kendala realisasi belum lagi seperti Desa Bondalem yang sempat melakukan karantina desa beberapa anggarnya juga diambil dari DD,” imbuh Kadis Sumpena.

Dia meyakinkan 129 desa di Buleleng sudah merealisasikan Dana Desa sesuai dengan peruntukannya.. Seluruh penggunaan Dana Desa oleh seratusan desa di Buleleng pun akan dilakukan penilaian oleh Kantor Pelayanan Perbendahataan Negara (KPPN). “Kami selaku pembina di daerah tetap akan mendampingi. Soal sanksi itu kecuali ada unsur kesengajaan  tetapi sejauh ini rasanya semua sudah digunakan sesuai program pusat,” tegas dia. *k23

Komentar