nusabali

Pasemetonan Bali Mula Jaga Soliditas Satu Kawitan Ida Bhujangga Sakti Bali

  • www.nusabali.com-pasemetonan-bali-mula-jaga-soliditas-satu-kawitan-ida-bhujangga-sakti-bali

BANGLI, NusaBali
Untuk lebih menyelaraskan pemahaman asal-usul Bali Mula, Pasemeton Mahagotra Catur Sanak Bali Mula (MCSBM) menggelar paruman yang diikuti oleh Sabha Pandita (Dharma Adyaksa), Sabha Walaka dan Pengurus Harian MCSBM.

Paruman yang dilaksanakan di Toya Devasya Toya Bungkah, Kintamani pada Selasa (1/12) itu juga dihadiri sameton dari Kayu Selem, Celagi, Trunyan dan Kayuan.  “Digelarnya pertemuan ini utamanya untuk menyatukan pemahaman apa sejatinya trah Bali Mula, bagaimana proses terjadinya sejarah Bali Mula, serta peran Bali Mula dalam proses terbentuknya Bali seperti sekarang ini,” jelas  Ketua Umum Mahagotra Catur Sanak Bali Mula, I Ketut Mardjana, Rabu (2/12). 

Paruman juga dihadiri oleh Jro Gede Alitan Batur yang memberi paparan tentang keterkaitan Bali Mula dan Batur khususnya. “Setelah lebih dua dasawarsa, benih-benih penyatuan Pasemetonan Bali Mula menjadi tonggak kebangkitan Pasemeton Mahagotra Catur Sanak Bali Mula,” kata Jro Gede Alitan Batur.

Mahagotra Catur Sanak Bali Mula dibentuk dengan mengangkat tema Eling Ring Pasemetonan lan Subhakti Ring Bathara Kawitan. “Pasemetonan Mahagotra Catur Sanak Bali Mula memiliki satu Bathara Kawitan yakni Ida Bhatara Mpu Kamareka yang merupakan Bujangga Sakti Luwih Bali. Itulah kawitan kami, asal muasalnya yang mempunyai empat putra yaitu Kayu Selem, Celagi, Kayuan dan Trunyan sehingga disebut Catur Sanak Bali Mula, yang semuanya merupakan bagian dari Bali Mula,’’ tutur Ketut Mardjana.

Untuk menyatukan persepsi bahwa satu kawitan Bali Mula adalah Ida Bujangga Sakti Bali ini, Ketut Mardjana berharap pengurus Mahagotra, Sabha Pandita (Dharma Adyaksa) dan Sabha Walaka intens menggelar pertemuan dengan para Sulinggih Bali Mula. “Dengan seringnya dilakukan koordinasi di antara para pemucuk, antar pengurus dan sosialisasi kepada pasemetonan, maka pengertian, pemahaman dan persepsi terhadap Bali Mula akan satu, yang kemudian pasemetonan akan solid,” kata Mardjana.

Pasemetonan Bali Mula sendiri saat ini berjumlah sekitar 260.000 kepala keluarga. Bukan hanya  di seluruh Bali, melainkan juga tersebar di Lampung dan Sulawesi. “Setiap kabupaten/kota sudah terbentuk kepengurusan. Hal ini membuktikan Mahagotra Catur Sanak Bali Mula semakin terstruktur sehingga semakin memudahkan koordinasi antara pengurus dan pasemetonan di manapun berada,” kata Mardjana yang menjadi Ketua Mahagotra Catur Sanak Bali Mula periode 2017-2022 ini.

Sementara itu tahun 2021 Mahagotra Catur Sanak Bali Mula akan menyelenggarakan upacara Jana Kertih yang merupakan bagian dari program kerja Pemprov Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Apa yang dicanangkan oleh Pemprov Bali adalah sangat sejalan dan bahkan juga merupakan ritual dari Bali Mula,” kata  Ida Darma Adyaksa, Ida Mpu Nabe Siwa Putra Dharma Daksa dari Geria Lingga Acala, Banjar Calo, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang Gianyar. 

Untuk menjaga soliditas dan menghindari perpecahan di antara pasemetonan, Ida Mpu Nabe Siwa Putra Dharma Daksa mengingatkan agar berpegang teguh pada usana, purana seperti lontar Bali Purana Bangsul dan Usana Bali sehingga terjadi kesamaan visi dan misi. Harapannya, tidak terjadi lagi perpecahan di antara pasemetonan karena lalu ingat pada jati diri orang Bali Mula, Bali Asli yang sudah ada sebelum masa kerajaan ada di Bali yang disebut wangsa wed. “Kami berharap paiketan, pakilitan Pasemetonan Bali Mula di seluruh Bali dan Nusantara bisa berjalan harmonis berdampingan bersama dengan masyarakat yang lain. Kami dari Bali Mula hendaknya juga menjadi contoh apa yang sudah ditanamkan oleh leluhur kami yakni menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan Tuhan,’’ tutur Ida Mpu Nabe Siwa Putra. *mao

Komentar