nusabali

Ini Alasan Jaya-Wibawa Usung Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya

  • www.nusabali.com-ini-alasan-jaya-wibawa-usung-visi-kota-kreatif-berbasis-budaya

DENPASAR, NusaBali
Tak banyak orang tahu, Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, 54, ternyata jago menabuh gong dan ngigel (menari) topeng.

Karena kecintaannya dengan seni dan budaya, tak heran jika IGN Jaya Negara yang kini maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020 sebagai Calon Walikota yang diusung PDIP bersama Gerindra-Hanura-PSI, punya visi misi membangun Kota Denpasar dengan kekuatan budaya.

Dalam Pilkada Denpasar 2020, IGN Jaya Negara maju berpaket dengan I Kadek Agus Arya Wibawa yang menempati posisi Calon Wakil Walikota. Pasangan Cawali-Cawawali nomor urut 1 jagoan PDIP ini diberi tajuk Jaya-Wibawa. Menurut Jaya Negara, budaya adalah warisan adiluhung yang harus dijaga eksistensinya. "Karena budaya itu investasi untyk membangun masa depan," ujar Jaya Negara saat ditemui NusaBali dalam kegiatan simakrama dengan elemen masyarakat di Denpasar, beberapa hari lalu.

Jaya Negara menegaskan, budaya juga seperti air mengalir dalam memberikan manfaat kehidupan. "Budaya itu mengaliri kehidupan. Makanya, visi misi kami untuk Denpasar adalah ‘Kota Kreatif Berbasis Budaya’," beber politisi-seniman asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini.

Alasan lainnya lagi, kata Jaya Negara, sebuah daerah tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam membangun daerahnya. Ketika sumber daya alam itu habis, lalu apa yang harus diandalkan? "Seperti Denpasar yang tidak punya sumber daya alam, maka kekuatan budaya-lah yang harus kita gunakan. Seni, tradisi, adat, dan budaya yang hidup abadi itu bisa jadi kekuatan luar biasa membangun daerah, membangun sumber daya manusia yang kita miliki," tegas Jaya Negara.

Politisi PDIP kelahiran 4 Juni 1966 ini mengaku banyak membaca buku sejarah, literatur, dan mengikuti di media-media mainstream bahwa sejumlah negara di Eropa mengandalkan kekuatan budaya untuk menghasilkan devisa. “Mereka tidak punya sumber daya alam berupa minyak yang berlimpah. Tetapi, kekuatan budaya mereka punya. Hanya punya destinasi gedung tua berumur ratusan tahun, direvitalisasi menjadi destinasi wisata, sehingga mampu datangkan turis jutaan orang," katanya.

"Prinsipnya, kita harus maju, tapi tidak tercerabut dari akar budaya. Ada juga sisi-sisi lain yang digerakkan untuk pembangunan di Denpasar, ketika kami Jaya-Wibawa dipercaya memimpin Denpasar," lanjut Jaya Negara, yang sudah tiga kali periode menjabat Wakil Walikota Denpasar penbdamping IB Rai Dharmawijaya Mantra (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021).

Jaya Negara mengatakan, selain dengan kekuatan adat, seni, dan budaya, membangun Denpasar juga dibarengi dengan menggerakkan ekonomi kreatif berbasis digitalisasi, sehingga mampu bersaing di era 4.0 dan menuju era 5.0 untuk Denpasar MAJU ( Makmur, Aman, Jujur dan Unggul).

"Dalam visi misi kami sebagai Calon Walikota-Calon Wakil Walikota, ada unsur ‘unggul’ yang diwujudkan dengan membangun sumber daya manusia hebat, unggul dalam kualitas SDM, serta pemanfaatan teknologi dan inovasi menuju keseimbangan pembangunan berbasis Tri Hita Karana. Kemudian, untuk penguatan jati diri, dengan pemberdayaan masyarakat berlandaskan kebudayaan Bali," papar sua-mi dari Sagung Made Antari Agustini ini.

Di bidang adat, seni, dan budaya, Jaya-Wibawa komitmen membangun Denpasar berbasis kebudayaan. Salah satu dalam visi misinya adalah melaksanakan Youth Festival (festival anak muda) di Gedung Dharma Negara Alaya, sebagai strategi memberikan ruang kreativitas bagi anak muda. "Kami di sini ingin memberikan ruang bagi anak-anak muda kita di Denpasar untuk berkreativitas, berdaya saing, berkompetisi menuju era 4.0, dan sekarang menuju 5.0," tandas Jaya Negara yang sempat menjadi Ketua DPC PDIP Denpasar. 7 nat

Getol Ngayah Nopeng, Jaya Negara Kuasai Seni Menabuh Sejak Masih SMP

CALON Walikota Denpasar dari PDIP, I Gusti Ngurah Jaya Negara, tidak sekadar omong besar tentang visi misi membangun Denpasar berbasis budaya. Jaya Negara sudah melaksanakan dan membuktikan kecintaannya terhadap adat, tradisi seni, dan budaya. Sejak kecil, Jaya Negara sudah biasa menabuh gamelan dan kini juga getol ngayah nopeng.

Selain ikut perkumpulan seni menabuh di Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Jaya Negara juga jago menari topeng sakral untuk ritual keagamaan. Dia getol ngayah nopeng di banjar-banjar kawasan Denpasar, serta di sejumlah Pura Sad Kahyangan dan Pura Dang Kahyangan Jagat di Bali, hingga hingga ke luar Bali.

Jaya Negara sendiri adalah seniman topeng dan karawitan yang belajar secara otodidak. Jaya Negara jago megambel (menabuh gong) sejak di bangku SMP. Hingga sekarang, Jaya Negara masih sering terjun megambel untuk kegiatan ngayah di banjar-banjar kawasan Kota Denpasar hingga Pura Besakih (Karangasem), meskipun sudah menjadi Wakil Walikota Denpasar. Bahkan, dia ngayah megambel manakala  Pemkot Denpasar nganyarin ke Pura Mandara Giri Semeru Agumg, Lumajang, Jawa Timur.

Selain itu, Jaya Negara juga jago nopeng untuk ngayah pada kegiatan ritual keagamaan. Dia kerap ngayah di upacara besar di sejumlah Pura Kahyangan Jagad di Bali dan luar Bali. Dalam kegiatan ngayah nopeng, Jaya Negara sering bertemu dan pentas bersama Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, pragina asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang kini Wakil Gubernur Bali.

"Kalau megamel, saya belajar sejak sekolah di SMP Dwijendra Denpasar. Sampai sekarang kegiatan megamel jalan terus. Saya memang ikut sekaa gong di Penatih," ujar putra dari pasangan almarhum I Gusti Ngurah Gde Suteja dan Ni Jro Arsa ini kepada NusaBali, beberapa hari lalu.

Manurut kakak kandung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati ini, dirinya akan terus ngayah megamel dan nopeng walaupun kelak menjabat sebagai Walikota Denpasar. "Nanti saya akan terus ngayah di banjar-banjar dan Pura Kahyangan Jagat,” katanya.

“Saya ingin kedepankan spirit ngayah di sini," ujar Jaya Negara, sembari menyebut belakangan dirinya getol mendalami Tari Topeng, karena kegiatan tersebut mampu menaikkan imunitas tubuh," lanjut kata politisi PDIP yang berpasangan dengan I Kadek Agus Arya Wibawa di Pilkada Denpasar 2020 ini.  *nat

Komentar