nusabali

Eksplorasi Panggung Ardha Candra Jadi Video Dokumenter

80 Komunitas Seni 'Bangun' Perspektif Taman Budaya Jadi Rumah Kreasi

  • www.nusabali.com-eksplorasi-panggung-ardha-candra-jadi-video-dokumenter

DENPASAR, NusaBali
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Bali saat ini tengah berupaya membangun persepsi baru Taman Budaya sebagai Rumah Kreasi.

Sebanyak 80 komunitas seni baik sanggar, kelompok, sekaa, maupun yayasan seni pun difasilitasi untuk menampilkan peragaan dan pementasan kesenian menggunakan media virtual. Masing-masing dipersilakan mengekplorasi area Taman Budaya Provinsi Bali untuk dijadikan karya.

Salah satu dari 80 komunitas seni tersebut adalah Komunitas Masbrooo. Komunitas ini membuat sebuah video dokumenter ringan tentang keberadaan panggung terbuka Ardha Candra yang terletak di kompleks UPTD Taman Budaya Provinsi Bali. Bisa dibilang panggung terbuka ini adalah bangunan terbesar di sana. Video yang digarap oleh I Putu Gede Esha Satrya Wibhawa sebagai creator director, Dewa Ayu Agung Sastraningrum sebagai talent, serta Kadek Yooka Desy Damayu sebagai editor dan videographer cukup menarik karena menyajikan keberadaan Ardha Candra dari berbagai sudut.

Panggung terbuka Ardha Candra menjadi titik temu sebuah karya seni, seniman, dan penikmatnya. Ardha Candra menjadi wadah untuk membangun, menjaga, dan mengembangkan warisan budaya dan nilai-nilai adiluhung. Karya video dokumenter ringan ini nantinya diharapkan bisa membuka lebar pikiran para kreator untuk membuat karya terbaik dengan mengapresiasi panggung megah Ardha Candra. Komunitas Masbrooo pun berharap karya ini bisa diakses dengan mudah lewat smartphone di manapun dan kapanpun, tanpa mengurangi esensi pesan dan misinya bahkan hingga puluhan tahun ke depan.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana’ SSn MSn mengatakan, para seniman dari 80 komunitas seni tersebut dipersilakan mengeksplorasi berbagai sudut bangunan hingga koleksi yang dimiliki Taman Budaya. Seluruh karya ditampilkan secara virtual melalui kanal YouTube Disbud Prov Bali dari sejak pertengahan Juni hingga 3 November 2020. Dengan melibatkan berbagai komunitas seni ini, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali berupaya untuk mempublikasikan Taman Budaya sebagai Rumah Kreasi, yang mana keberadaan Taman Budaya benar-benar dieksplorasi menjadi bagian inti dari karya seniman.

“Kami berharap ketika situasi kembali normal dan masyarakat bisa beramai-ramai datang ke Taman Budaya Provinsi Bali, maka akan tersimpan memori-memori bagaimana 80 komunitas menerjemahkan keberadaan Taman Budaya sebagai ruang kreatif. Kita tidak saja disuguhkan arsitektur Taman Budaya yang indah dan megah, tetapi juga tersimpan upaya-upaya kreatif baru, berangkat dari keberadaan arsitektur di Taman Budaya tersebut,” ujar Kadis Kun Adnyana didampingi Plt Kepala UPTD Taman Budaya, Ni Wayan Sulastriani.

Untuk tetap menghidupkan kreativitas para seniman, selama menghadapi pandemi covid-19 ini format virtual pun dipilih dirasa efektif memberikan ruang berkarya dengan situasi saat ini yang tidak memungkinkan untuk berkerumun. Ini menjadi upaya dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali agar para seniman bisa tetap kreatif dan sekaligus bisa memberikan hiburan berupa karya seni yang bermutu kepada masyarakat Bali. “Kami berharap format seni virtual bisa menjangkau seluas-luasnya kemungkinan kreatif, elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik dan tematik, berikut olah wahana atau media,” terang birokrat yang juga akademisi ISI Denpasar tersebut.

Di sisi lain, Kadis Kun Adnyana menambahkan, selama penggarapan hingga penyajian, ke-80 komunitas seni itu tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan mengimplementasikan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Bali, seperti dalam satu frame tidak boleh menampilkan pemain lebih dari 10 orang. Termasuk properti yang digunakan tidak boleh berbahan plastik sekali pakai sesuai dengan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. *ind

Komentar