nusabali

Satgas Jembrana Akan Lobi RS Swasta

Rencana Tambah Ruang Isolasi untuk Penanganan Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-satgas-jembrana-akan-lobi-rs-swasta

Per Senin kemarin, ada 87 pasien positif Covid-19 di Jembrana yang perlu dirawat. Padahal di RSUD dan puskesmas total ada 82 bed, sehingga kurang 5 bed.

NEGARA, NusaBali

Berkenaan meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jembrana dalam sepekan terakhir ini, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Jembrana berencana kembali menambah ruang isolasi pasien. Untuk menambah ruang isolasi tersebut, Satgas Covid-19 Jembrana berencana melobi pihak rumah sakit (RS) swasta di Jembrana.

Humas Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Arisantha, mengatakan rencana menambah ruang isolasi pasien Covid-19 dengan mengharapkan partisipasi RS swasta di Jembrana itu, akan dibahas melalui rapat pada Selasa (1/12) hari ini. “Besok (hari ini) baru akan dirapatkan oleh Dinas Kesehatan, RSUD Negara, puskesmas, dengan RS swasta yang ada di Jembrana,” ujar Arisantha, Senin (30/11).

Dalam rapat tersebut, sambung Arisantha, akan dirumuskan langkah apa yang diambil bersama 3 RS swasta se-Jembrana. Apakah pihak RS swasta menyediakan ruang isolasi di RS masing-masing. Ataukah RS swasta berkontribusi menyediakan sarana prasarana serta bantuan tenaga medis untuk mendukung tambahan ruang isolasi di RSUD Negara maupun puskesmas milik pemerintah.

“Nanti akan dibahas lebih rinci. Apakah di swasta membuat ruangan isolasi berapa bed. Atau mungkin di swasta ada bed kosong, digeser ke RSUD Negara. Nanti juga akan dibahas bagaimana SDM (sumber daya manusia)-nya. Apa bisa di-BKO atau bagaimana,” ucap Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.

Menurut Arisantha, di beberapa kabupaten di Bali, juga sudah menerapkan partisipasi RS swasta untuk bersama-sama menyediakan fasilitas perawatan pasien Covid-19. “Swasta boleh merawat. Tergantung kesiapan fasilitas dan SDM. Mungkin ada ruangan yang tidak terpakai, bisa digunakan untuk ruang isolasi,” ucapnya.

Seperti diketahui, Pemkab Jembrana saat ini telah memiliki 42 bed tempat isolasi di RSUD Negara dan 40 bed tempat isolasi di 4 puskesmas se-Jembrana. Belakangan ini, total 82 bed yang tersedia di RSUD Negara dan 4 puskesmas itu, sudah tidak dapat menampung seluruh pasien positif Covid-19 yang perlu dirawat maupun diisolasi. Seperti per Senin kemarin saja, ada 87 pasien positif Covid-19 yang perlu dirawat, atau masih kurang 5 bed.  

“Sebenarnya yang paling efektif mengantisipasi faskes (fasilitas kesehatan) penuh, ya jangan sampai penuh. Artinya, seperti yang selalu kami sampaikan, adalah kesadaran menjalankan 3 M (mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak) agar kasus tidak terus bertambah. Itu sebenarnya yang utama. Karena kalau sudah semua sadar, tidak akan penuh. Di hulu itu yang terpenting. Sedangkan kalau di faskes, adalah hilir. Kalau di hulu tetap banyak, walaupun nanti ruang isolasi kembali ditambah, tetap akan menjadi kendala. Jadi kuncinya 3 M itu,” tandas Arisantha. *ode

Komentar