nusabali

Bunuh Diri Loncat dari Lantai IV

Petaka di Rose Inn House, Diduga karena Putus Cinta

  • www.nusabali.com-bunuh-diri-loncat-dari-lantai-iv

Sebelum nekat ulahpati, korban Ni Ketut Ayu Wulantari sempat pulang ke Singaraja, kemudian tinggal lagi di penginapan kawasan Jimbaran.

MANGUPURA, NusaBali
Peristiwa maut terjadi di penginapan Rose Inn House, Jalan Poh Gading II Nomor 1 Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (28/11) pagi, ketika seorang gadis nekat bunuh diri dengan cara meloncat dari Lantai IV. Korbannya adalah Ni Ketut Ayu Wulantari, 23, dara asal Singaraja, Buleleng yang diduga nekat bunuh diri karena putus cinta.

Korban Ni Ketut Ayu Wulantari nekat melompat dari Lantai IV Rose Inn House dengan ketinggian sekitar 15 meter, Sabtu pagi pukul 10.20 Wita. Perempuan berusia 23 tahun asal Singaraja, tepatnya Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng ini langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP dalam kondisi cedera kepala berat dan luka parah di sekujur tubuhnya.

Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai, mengatakan korban Ketut Ayu Wulantari tercatat check in di Kamar 308 penginapan Rose Inn House, sejak 5 November 2020 lalu. Kala itu, korban check in bersama kekasihnya, Febrian.

Namun, saat korban Ketut Ayu Wulantari bunuh diri kemarin sore, sang kekasih tidak ada di lokasi. Menurut AKP Yusah, Febrian sudah lebih dulu meninggalkan korban di penginapan tersebut, 20 November 2020 lalu, lantaran telah putus cinta. Masalah putus cinta inilah yang diduga kuat menjadi pemicu korban nekat bunuh diri dengan melompat dari Lantai IV. "Motif bunuh diri diduga kuat karena putus cinta," terang Kapolsek Yusak, Sabtu kemarin.

AKP Yusak menyebutkan, sebelum nekat melompat dari ketinggian 15 meter, korban Ayu Wulantari sempat berbincang dengan seorang tamu di penginapan tersebut, Lalu Tri Adi Saputra, 28. Saat itu, saksi Tri Adi Saputra menyapa korban yang tengah berada di balkon depan kamarnya. Setelah bercerita beberapa saat, korban Ayu Wulantari sempat bertanya nyeleneh kepada Tri Adi, “Apakah akan mati kalau melompat dari Lantai IV?”

Saksi Tri Adi menjawab bahwa hidup dan mati seseorang ada di tangan Yang Maha Kuasa. "Karena curiga dengan pertanyaan nyeleneh itu, saksi (tri Adi) langsung menyarankan korban agar menjauh dan tidak boleh melompat. Namun, korban berkilah kalau dirinya hanya sedang berjemur. Saksi pun meninggalkan korban sendirian, kemudian turun ke Lantai I," papar AKP Yusak.

Saat saksi Tri Adi tiba di Lantai I, sejumlah petugas penginapan sudah berteriak histeris karena korban Ayu Wulantari sudah ancang-ancang mau melompat dari Lantai IV. Kemudian, saksi Tri Adi berusaha membujuk korban agar tidak melompat dan menjauh dari bibir balkon. Namun saya, korban Ayu Wulantari tetap melompat dan jatuh di aspal jalan depan depan penginapan.

Petugas penginapan langsung menghubungi mobil ambulans, kemudian bersama warga sekitar mengevakuasi korban Ayu Wulantari ke RS Bali Jimbaran. Saat tiba di rumah sakit, perempuan kelahiran Singaraja, 18 Juli 1997, ini dinyatakan sudah meninggal.

Sementara, informasi lain menyebutkan korban Ketut Ayu Wulantari kesehariannya tinggal di Perum Kori Nuansa, Jalan Nuansa Utama XXVII Jimbaran. Korban sudah sekitar dua minggu meninggalkan rumah karena sempat ribut dengan ibunya. Korban katanya akan pergi ke Singaraja untuk menemui ayahnya, namun ternyata tinggal bersama kekasihnya di penginapan Rose Inn Jimbaran, Kamar Nomor 308.

Di sisi lain, seorang petugas penginapan Rose Inn Jimbaran, Ni Kadek Meliani, mengatakan korban Ayu Wulantari sudah beberapa lama tinggal di Kamar 308 bersama kekasihnya. Namun, sejak sepekan belakangan, kekasih korban tidak pernah kelihatan. Meliani tidak tahu persis apakah korban dan pacarnya sudah putus cinta atau bagaimana.

"Pacarnya itu sudah meninggalkan penginapan, 20 November 2020 sore pukul 16.30 Wita. Sementara korban masih menempati kamar tersebut," papar Meliani saat dikonfirmasi terpisah, Sabtu kemarin. Meliani menyebutkan, harga sewa kamar di penginapan Rose Inn Jimbaran bervariasi berdasarkan ukuran dan fasilitasnya. Harga termurah Rp 1,5 juta per bulan.

Korban Ketut Ayu Wulantari sendiri merupakan anak dari pasangan I Ketut Widiarta dan Ni Luh Suparmi. Korban Ayu Wulantari posisinya anak keempat dari 12 bersaudara. Kedua orangtuanya sudah berpisah. Ayahnya yang tinggal di Singaraja, menikah lagi.

Saat NusaBali berkunjung ke rumah duka di Jalan Pulau Sumatra Singaraja kawasan Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng, Sabtu sore, pihak keluarga dari garis purusa sedang berkumpul menunggu kedatangan jenazah korban Ayu Wulantari. Jenazah korban baru tiba di rumah duka, kemarin sore pukul 16.30 Wita, dengan diantar mobil ambulans Klinik Rahayu Asih.

Pantauan NusaBali, setibanya di depan rumah duka, jenazah korban langsung diupacarai ngulapin. Kedatangan jenazah korban disambut tangis sejumlah keluarga. Rencananya, jenazah korban tewas lompat dari Lantai IV ini baru akan dimakamkan di setra setempat pada Anggara Umanis Uye, Selasa (1/12) lusa.

Ibu tiri korban, Kadek Supatmi, sempat bercerita seputar almarhum Ayu Wulantari yang tewas bunuh diri di penginapan. Menurut Kadek Supatmi, sebelum aksi ulahpati, korban Ayu Wulantari sempat pulang ke Singaraja seminggu lalu. "Dia (korban) baru balik ke Badung hari Jumat (27/11)," papar Suparmi.

Suparmi mengaku tidak tahu menahu permasalahan yang membuat anak tirinya itu sampai nekat bunuh diri dengan cara melompat dari Lantai IV. Menurut Suparmi, korban Ayu Wulantari sempat menempuh pendidikan kebidanan di Jogjakarta. Orangnya dikenal pendiam. "Dia tidak pernah cerita ada masalah apa. Saya juga tidak punya firasat apa pun," kenang Suparmi. *dar,cr75

Komentar