nusabali

Lapangan Lagoon Dijadikan TPS Liar

  • www.nusabali.com-lapangan-lagoon-dijadikan-tps-liar

Lapangan Lagoon di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, sepintas terlihat bersih bila dilihat dari jalan raya.

MANGUPURA, NusaBali

Namun ternyata di sebelah selatan lapangan terdapat tumpukan sampah menggunung, didominasi sampah plastik dan kertas bungkus nasi bungkus.

Lurah Benoa Wayan Solo tak memungkiri adanya tumpukan sampah itu. Dirinya mengaku kesal dengan kelakuan okum yang membuang sampah sembarangan. “Saya akui masalah sampah di Kelurahan Benoa ini adalah salah satu masalah yang belum dapat tertangani dengan baik. Selain belum memiliki solusi yang tepat terkait masalah sampah, kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan menjadi satu tantangan tersendiri,” kata Wayan Solo, Selasa (1/11).

Wayan Solo menilai dijadikannya lokasi dimaksud sebagai tempat pembuangan sampah liar tersebut sebagai akibat dari belum adanya tempat pembuangam sampah sementara (TPS). Dia mengakui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung telah melakukan berbagai terobosan dalam menangani sampah, namun hingga kini tak terselesaikan.

“Saya sudah perintahkan para kepala lingkungan (kaling) di Kelurahan Benoa ini untuk memperhatikan wilayahnya masing-masing, terutama pada titik-titik pembuangan sampah liar. Meski demikian para kaling juga punya keterbatasan. Inilah akibat dari tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara. Warga bikin tempat pembuangan sampah,” tuturnya.

Wayan Solo juga mengakui bahwa selama ini mobil pengangkut sampah dari DKP Kabupaten Badung tak pernah mengambil sampah yang tertumpuk di Lapangan Lagoon tersebut. “Mobil pengangkut sampah itu tak pernah mengambil sampah tersebut. Saya yakin mereka tak tahu kalau di sana ada tumpukan sampah. Untuk menghindari tumpukan sampah yang menggunung, warga terpaksa membakar sampah tersebut,” kata Wayan Solo.

Ditambahkannya, dalam waktu dekat tempat pengolahan sampah di Mumbul akan diaktifkan. Dirinya sangat mengharapkan agar dengan diaktifkannya kembali tempat pemilahan dan pengolahan sampah itu nanti akan mengurangi masalah sampah di Kelurahan Benoa. “Dulu itu sempat dioperasikan tapi tak berjalan dengan baik. Rencananya akan diaktifkan lagi,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala DKP Kabupaten Badung I Putu Eka Meryhawan mengakui adanya tumpukan sampah liar di Lapangan Lagoon. Dirinya juga mengakui bahwa hal itu terjadi sebagai akibat dari tak adanya TPS sementara. “Saya tegaskan itu tempat pembuangan sampah liar.”

Terkait dengan diaktifkannya tempat pemilahan dan pengolahan sampah di Mumbul juga diakuinya. Hingga kini masih dalam tahap kajian. Rencananya tempat itu nanti full mekanik karena tempatnya sempit. Diaktifkannya kembali tempat pengolahan sampah tersebut diharapkannya mampu memberi solusi masalah sampah di Kelurahan Benoa.

“Kini masih dalam tahap kajian. Rencananya tahun 2017 akan diaktifkan. Tak hanya itu, kami juga merencanakan penambahan kendaraan pengangkut sampah,” tuturnya. Dia mengimbau masyarakat agar sadar kebersihan lingkungan. Dia juga menekankan kepada jasa pengangkut sampah non formal agar jangan asal membuang sampah.

“Saya minta kepada jasa pengangkut sampah agar jangan asal membuang sampah. Tolonglah diantar ke Suwung (TPA Suwung, Denpasar),” tandas Eka Merthawan. cr64

Komentar