nusabali

Belum Genap Setahun Menjabat, Perbekel Tajun Meninggal

  • www.nusabali.com-belum-genap-setahun-menjabat-perbekel-tajun-meninggal

SINGARAJA, NusaBali
Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng berduka dengan meninggalnya Perbekel, Made Arya, 59, Sabtu (28/11) pagi.

Perbekel yang baru dilantik 20 Desember 2019 lalu ditemukan anaknya dalam kondisi pingsan di dalam kamar sekitar pukul 07.00 Wita pagi kemarin. Setelah dilarikan ke Rumah Sakit Kertha Usada Singaraja saat dicek tim medis, Perbekel Tajun Made Arya dinyatakan sudah meninggal dunia.

Menurut Camat Kubutambahan, Made Suyasa, yang dihubungi Sabtu sore kemarin menceritakan kepergian Perbekel Made Arya untuk selamanya sangat mendadak. Meski perbekel yang belum genap menjabat satu tahun ini diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Namun sebelumnya disebut dalam kondisi sehat.

“Tidak sempat opname sebelumnya, awalnya pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita karena belum bangun dicek oleh anak pertamanya Gede Bento ke kamar. Tetapi saat dibuka pintunya sudah didapati di lantai pingsan,” ucap Suyasa yang masih ada hubungan kekerabatan dengan Perbekel Arya.

Keluarganya pun langsung panik dan sempat memanggil perawat di Puskesmas Pembantu Desa Tajun setelah dicek disarankan membawa ke rumah sakit.

Perbekel Arya pun bergegas dibawa dari Banjar Dinas Pudeh, Desa Tajun, menuju RS Kertha Usada. Namun saat dicek tim medis di Unit Gawat Darurat (UGD) Perbekel Arya sudah tidak bernyawa sekitar pukul 09.00 Wita.

Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka di Banjar Dinas Pudeh, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan. Rencananya keluarga akan melakukan upacara penguburan pada Anggara Umanis Uye, Selasa (1/12) mendatang.

Pria kelahiran tahun 1961 ini meninggalkan dua orang anak dan 3 orang cucu. Sementara istrinya Komang Sujani sudah lebih dulu meninggal dunia enam tahun yang lalu. Sementara itu Camat Made Suyasa mengaku terakhir berkomunikasi dan bertemu dengan Perbekel Arya pekan lalu saat ada rapat koordinasi perbekel se Kecamatan Kubutambahan, Jumat (20/11). Saat itu Camat Made Suyasa sempat berpesan ke Perbekel Made Arya agar berhati-hati. Pasalnya, Suyasa dapat ‘Sepa’ atau semacam pawisik ada sesuatu yang menimpa atap rumah jabatannya seperti bom atom yang diyakini pertanda tidak baik. Kebetulan antara Camat Suyasa dengan Perbekel Made Arya masih ada hubungan keluarga, satu dadia.

Lalu pada rapat dua hari yang lalu, Kamis (26/11) di kecamatan Perbekel Arya tak hadir tanpa memberikan alasan. “Tetapi cerita keluarga dan warga perbekel malam sebelumnya sempat melayat ke warga yang meninggal, biasa saja kondisinya hanya mengaku sedikit tak enak badan,” lanjut mantan Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah  Buleleng ini. Soal indikasi meninggalnya Perbekel Made Arya, menurut Camat Suyasa diagnosa dokter menyatakan pecah pembuluh darah di bagian leher, tetapi memang ada riwayat jantung dan hipertensi.

Mantan Camat Buleleng ini pun mengaku segera akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) untuk melanjutkan roda pemerintahan Desa Tajun. Sementara ini pemerintahan akan dipimpin sementara oleh Sekretaris Desa (Sekdes). Perbekel Made Arya yang selama ini memang dikenal supel meninggalkan duka bagi kerabat dan sahabatnya di Forum Komunikasi Kades (Forkomdes). Petang kemarin sejumlah perbekel di Buleleng juga sudah nampak hadir melayat di rumah duka di Desa Tajun. *k23

Komentar