nusabali

Beberkan Peran Desa Adat Tangani Covid-19

Gubernur Koster Terima Kunjungan Dubes Austria

  • www.nusabali.com-beberkan-peran-desa-adat-tangani-covid-19

DENPASAR,NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster berbagi pengalaman dengan Duta Besar (Dubes) Austria untuk Indonesia Johannes Peterlik terkait penanganan pandemi Covid-19 di Pulau Dewata.

Dari pengalaman peningkatan kasus dari hari ke hari, kini penularannya menunjukkan tren penurunan itu dibeber  Gubernur Koster karena peran maksimal Desa Adat.

Menurut Gubernur Koster keras semua elemen sangat menentukan dalam menangani pandemi Covid-19 di Bali. Terutama penegakan disiplin Protokol Kesehatan. "Kita kerja keras betul untuk menurunkan tingkat infeksi harian yang astungkara kini sudah terus menurun. Tingkat kesembuhan juga ada di angka 91 persen, ditambah tingkat kematian yang terkendali," ujar Gubernur  Koster saat menerima Dubes Austria Johannes di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar pada Jumat (27/11) siang.

Gubernur Koster menyebut peran desa adat melalui pararem (aturan adat) sangat besar, karena turut membantu terciptanya disiplin protokol kesehatan (Prokes) pada masyarakat sesuai kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. "Karena itu kalau dibanding daerah lain, Bali termasuk baik dalam penanganan pandemi Covid 19. Disiplin masyarakatnya sudah bagus di seluruh kabupaten dan kota," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Di sisi lain, Gubernur Koster tidak memungkiri, mewabahnya pandemi virus yang bermula di Wuhan, China ini menimbulkan dampak luar biasa terhadap perekonomian Bali, yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. Pariwisata Bali anjlok dan berdampak di semua sektor. "Sejak bulan Maret lalu, kita zero tourism, karena kebijakan menutup penerbangan internasional. Sekarang mulai membaik karena wisatawan domestik mulai masuk, meski ekonomi masih minus. Kita harapkan akhir tahun ini ada peningkatan lagi, karena ada libur akhir tahun," harap politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Apabila penerbangan internasional dibuka kembali, Gubernur Koster menyatakan komponen masyarakat Bali sudah siap. Terutama kesiapan Bali untuk menerima kunjungan wisatawan asing dengan segala hal diperlukan, termasuk protokol kesehatannya agar tidak menimbulkan klaster baru. "Kita sudah siap sebenarnya, tinggal sekarang kebijakan pusat dan negara lain bagaimana? Kebijakan penerbangan sampai protokol kesehatan diterapkan dengan disiplin di Bali," ujar mantan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali membidangi pariwisata ini.

Sementara itu, Dubes Johannes Peterlik yang baru bertugas sejak Agustus 2020 lalu mengatakan, dirinya terkesan dengan penanganan pandemi Covid 19 di Bali. Hal ini ditunjukkan dari data yang terus membaik. "Saya sangat tertarik dengan perkembangan Bali belakangan ini,  yang tentu punya tempat khusus bagi warga di Eropa," kata Johannes.

Pria yang sempat menjabat dubes di sejumlah negara ASEAN ini mengaku, untuk Eropa sendiri termasuk Austria, kasus Covid-19 menunjukkan tren meningkat, termasuk di negaranya yang kini tengah lockdown total.

Bahkan diungkapkannya, angka infeksi sempat menyentuh 10 ribu orang dalam sehari di negara berpenduduk 8 juta jiwa tersebut. "Selepas lockdown dibuka, saya pikir akan banyak warga Eropa yang ingin bepergian ke Bali, asalkan lewat kebijakan ketat," saran Johannes.

Dirinya pun berharap ke depan Indonesia, khususnya Provinsi Bali dan Austria, bisa lebih meningkatkan kerjasama pada berbagai bidang. "Kami juga punya beberapa konsep penggunaan energi bersih yang saya kira bisa membantu kebijakan-kebijakan pemerintah Bali," pungkasnya. *nat

Komentar