nusabali

Digitalisasi UMKM Percepat Pemulihan Ekonomi

  • www.nusabali.com-digitalisasi-umkm-percepat-pemulihan-ekonomi

 MANGUPURA, NusaBali
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mendongkrak kelesuan ekonomi yang membuat  pertumbuhan di Bali pada Triwulan III 2020 di angka minus 12,28 persen.

Tren pariwisata di akhir tahun memang sudah tumbuh, namun kondisi tetap tak akan sebagus tahun-tahun sebelumnya lantaran wisatawan mancanegara (wisman) masih belum mengalir ke Pulau Dewata. Pandemi Covid-19 masih belum membuka pintu-pintu pariwisata internasional.

Harapan pun tercurah pada pelaku UMKM sebagai mesin penggerak ekonomi nasional, khususnya di Bali. “Kami mendorong para pelaku UMKM Bali agar masuk ekosistem digital,” kata Steve Saerang, Vice President Corporate Communications DANA, Kamis (26/11).

Masuknya UMKM di dunia digital ini sebelumnya sudah menjadi harapan dari Presiden Joko Widodo. “Di Indonesia ada 64 juta UMKM, di mana baru 8 juta atau 13 persennya terintegrasi dengan teknologi digital. Saya yakin, jika semuanya bisa menuju digital, pertumbuhan yang terjadi akan sangat besar dan ekonomi digital dapat terus tumbuh,” demikian Presiden Joko Widodo saat membuka acara tahunan Google For Indonesia yang digelar secara virtual pada Rabu (18/11).

Untuk ikut mendorong percepatan pemulihan ekonomi, Steve Saerang menyatakan sudah melakukan serangkaian inisiatif maupun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah. “Hingga saat ini, sudah ada 200.000 UMKM yang memanfaatkan DANA Bisnis, fitur khusus yang disediakan bagi dunia usaha untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Dengan angka ini, berarti terjadi peningkatan sebesar 58 persen dibandingkan ketika DANA Bisnis diluncurkan tahun lalu,” ujarnya.

Sementara itu Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA, mengakui bahwa

UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. “Di masa pandemi, perlu adanya perubahan mindset dari semua pihak termasuk pelaku UMKM dengan beralih dari cara-cara konvensional menjadi digital agar bisa beradaptasi dengan berbagai tantangan dan dinamika yang terjadi,” ujarnya.

Untuk UMKM yang masuk ekosistem DANA pun tidak sekadar numpang lewat saja. “Kami berkomitmen dan secara nyata terus mendorong UMKM untuk go digital melalui 3D, yaitu selain diakomodasi dan diakselerasi oleh ‘DANA Bisnis’, para UMKM juga ‘Didampingi’, dan ‘Dipromosikan’ oleh DANA. DANA secara kontinu juga berinisiatif dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat digitalisasi UMKM, baik melalui fitur-fitur khusus, pelatihan dan seminar, maupun roadshow ke sejumlah daerah untuk mendorong peningkatan inklusi digital,”  urai Steve.

DANA Bisnis yang diluncurkan pada 2019 merupakan fitur yang ditujukan untuk pemilik usaha yang memiliki bisnis online maupun offline. Dengan DANA Bisnis, pelaku usaha dapat mengajukan pembayaran dengan nyaman dan aman melalui penggunaan QRIS kepada konsumen.

Sejak diluncurkan pada 2019, sudah ada 200.000 pemilik usaha yang telah tergabung di DANA Bisnis. Berdasarkan jenis usaha, 61% pengguna DANA Bisnis bergerak di bidang restoran, convenience store, dan pakaian.

Sedangkan berdasarkan wilayah, 55% dari total mitra DANA bisnis berada di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. “Bali ada di posisi sembilan besar dan memiliki potensi besar,” kata Steve.

Sementara itu terkait dengan peringatan Hari Guru Nasional, Rabu (25/11),  ratusan karyawan DANA berinisiatif ‘saweran’ untuk menyatakan dukungan bagi Jentina Yulyanti, seorang pendidik yang mengabdikan dirinya bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Youth Shine Academy Denpasar. Donasi dari karyawan itu diserahterimakan di Kembali Innovation Hub Seminyak, Kamis (26/11) siang. *mao

Komentar