nusabali

Majukan Pariwisata Bangli, Sadia Bisa Siapkan Paket Wisata

  • www.nusabali.com-majukan-pariwisata-bangli-sadia-bisa-siapkan-paket-wisata

BANGLI, NusaBali
Pengelolaan pariwisata Bangli dinilai belum optimal. Di sisi lain Bangli memiliki potensi besar dan tentunya perlu digarap secara baik dan tepat.

Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar (Sadia Bisa) bakal menyiapkan paket wisata sehingga banyak objek yang dapat dieksplor. Selain itu untuk pariwisata Bangli disiapkan konsep sustainable tourism development.

Cabup Sedana Arta mengatakan salah satu program prioritas yang ditawarkan, yaitu dengan melakukan revitalisasi kawasan pariwisata Kintamani dengan konsep Sustainable Tourism Development, yang artinya mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan, baik dari sisi kelestarian alam dan kelestarian budaya. Selain itu mampu memberikan manfaat ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Ada beberapa program yang dipersiapkan paket yang diusung PDIP, Demokrat, Hanura, PKPI, dan Gerindra ini, seperti paket wisata yang mampu menjual pakel full day trip khusus mengeksplor Bangli bekerjasama dengan pihak travel agent. "Untuk itu perlu disertai dengan pembenahan jalur aksesibilitas jalan raya serta penyediaan fasilitas wisata seperti penginapan, rumah makan, tempat parkir dan fasilitas toilet umum," jelasnya, Rabu (25/11).

Lanjutnya, dalam pengembangan wisata Bangli masih ada kelemahan, yakni kurangnya pengemasan paket wisata yang menghubungkan konektivitas antar objek atau daya tarik wisata, wisatawan selama ini hanya mengenal Kintamani dan Desa Penglipuran, padahal banyak objek lainnya yang tidak kalah menarik.

Di sisi lain, Cabup Sedana Arta menilai masih banyak persoalan yang terjadi dalam pengelolaan pariwisata Bangli, seperti kasus pungutan liar oleh petugas pungut retribusi, perilaku tidak sopan oleh pedagang acung dan pemandu wisata lokal, serta masalah sampah dan penanganan kebersihan yang mengganggu kenyamanan wisatawan.

Menurutnya, persoalan yang terjadi selama ini, yaitu dari sisi manajemen memang belum dikelola secara profesional, dan dari sisi kualitas SDM juga masih sangat rendah. "Masyarakat belum menyadari bahwa dalam pengelolaan pariwisata bukan hanya berfikir untuk kepentingan hari ini saja, tetapi harus berfikir ke masa depan. Bagaimana menyuguhkan daya tarik wisata yang dapat berkelanjutan, di mana citra atau image yang positif menjadi modal utama," sambungnya

Kata Cabup Sedana Arta dalam pengelolaan pariwisata perlu didukung SDM yang memadai serta sarana prasana.  Guna peningkatan SDM maka akan dilakukan program-program pelatihan, peningkatan kualifikasi pendidikan pariwisata sampai ke jenjang Perguruan Tinggi dengan bantuan beasiswa miskin dan berprestasi.

Selain itu ada pembinaan-pembinaan Pokdarwis yang telah ada selama ini. Cabup Sedana Arta menyebutkan dalam hal ini perlunya sentuhan kreativitas dan inovasi oleh kalangan milenial Bangli. "Ini juga akan menjadi perhatian serius, di mana Bangli memiliki banyak anak-anak muda kreatif dan berprestasi yang akan diajak berkolaborasi untuk membangun pariwisata Bangli dengan produk-produk pariwisata alternatif yang dapat berkelanjutan," ujarnya.

Produk pariwisata alternatif yang dimaksud seperti agrotourism, ecotourism, spiritual tourism, heritage tourism, dan rural tourism. "Konsep agrotourism (wisata pertanian) dan rural tourism (wisata pedesaan) bahkan menjadi prioritas khusus yang menjadi perhatian kami," ungkap Ketua DPC PDIP Bangli ini.

Konsep agrotourism yang ditawarkan bertujuan untuk mensinergikan sektor pertanian sebagai sektor utama mata pencaharian masyarakat Bangli dengan sektor pariwisata sebagai pendukung, kemudian para petani akan mendapatkan penghasilan tambahan dari kehadiran aktivitas pariwisata.  Ditambahkan pula, pentingnya sentuhan teknologi pemasaran digital dengan e-marketing atau e-comerce menjadi pilihan. Kemudian branding yang disiapkan ‘The Authentic of Bali’ yang mengandung makna ‘Bali yang asli’ atau dengan kata lain ‘keaslian dari Pulau Bali ada di Bangli’.

"Branding ini diyakini nantinya dapat mengangkat citra Bangli sebagai destinasi wisata dunia dan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang tentunya berimplikasi terhadap peningkatan jumlah PAD untuk pembangunan Bangli," imbuhnya. *esa

Komentar