nusabali

Mahasiswa Gelar Aksi di Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

  • www.nusabali.com-mahasiswa-gelar-aksi-di-hari-anti-kekerasan-terhadap-perempuan

DENPASAR, NusaBali
Belasan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) gelar aksi demo di Jalan PB Sudirman di lampu merah dekat kampus Fakultas Ekonomi, Unud.

Aksi mereka yang tergabung dalam Serikat Perempuan Indonesia Seruni (Seruni) ini digelar dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, 25 November.

Sebelum memulai aksi, belasan mahasiswa putri yang juga didampingi oleh sejumlah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unud berkumpul di halaman Kampus Fakultas Pariwisata Unud Jalan Dr Goris No 7, Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur. Selanjutnya mereka long march ke arah Jalan PB Sudirman mengarah selatan sampai di dekat kampus Fakultas Ekonomi untuk mulai aksi pada pukul 16.30 Wita.

Dalam aksi itu mereka menyerukan sejumlah tuntutan, seperti mendesak Rektor Unud agar segera mengeluarkan peraturan rektor tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Selanjutnya mendesak pemerintah agar segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) sebagai landasan hukum perguruan tinggi mewujudkan ruang aman bagi civitas akademikanya. Mengajak semua pihak agar terlibat aktif dalam mengawal perlawanan terhadap kekerasan seksual.

"Di Unud ada 21 laporan korban kekerasan seksual. Baik dilakukan oleh dosen maupun oleh pacar sendiri. Di sini kami menggalang solidaritas massa tidak hanya perempuan untuk memberikan kesadaran bahwa di tengah budaya patriarki, perempuan selalu menjadi kaum yang tertindas," tutur koordinator aksi, Nanda Gayatri.

Dalam kesempatan itu mereka juga menuntut RUU PKS yang telah diusulkan 26 Januari 2016 segera disahkan. Di dalam RUU tersebut mencakup pencegahan, pemenuhan hak korban, pemulihan korban, hingga penanganan selama proses hukum. "Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan digelar selama 16 hari sejak 25 November. Kami sebagai kaum perempuan berharap pemerintah memerhatikan hak-hak dan perlindungan terhadap perempuan," ungkap Nanda Gayatri. Aksi demo ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Aksi pun berjalan dengan tertib hingga bubar pukul 17.30 Wita. *pol

Komentar