nusabali

Jaya-Wibawa Revitalisasi Pasar buat Perkuat UMKM

Temui Pedagang di Pasar Tegal Harum, Jaya Negara Borong Pulung-pulung Ubi

  • www.nusabali.com-jaya-wibawa-revitalisasi-pasar-buat-perkuat-umkm

DENPASAR, NusaBali
Pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa), Calon Walikota-Calon Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1 yang diusung PDIP bersama mitra koalisinya, siapkan program revitalisasi pasar tradisional untuk perkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Terkait hal ini, Jaya-Wibawa terjun temui pedagang di Pasar Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Rabu (25/11) pafi. Calon Walikota IGN Jaya Negara datang lebih awal ke Pasar Tegal Harum saat sedang ramai pengunjung, Rabu pagi sekitar pukul 07.00 wita. Tak lama berselang, menyusul datang Calon Wakil Walikota Kadek Agus Arya Wibawa, bersama para relawan Jaya-Wibawa. Mereka disambut Kepala Pasar Tegal Harum, I Made Sukarta.

Saat tiba di Pasar Tegal Harum, Jaya Negara lebih dulu mencuci tangan sebagai bagian melaksanakan protokol kesehatan cegah Covid-19, sebelum kemudian membagikan tas belanja ramah lingkungan kepada pedagang. Politisi senior PDIP asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini sekaligus mensosialiasikan kepada masyarakat agar menggunakan tas belanja ramah lingkungan, supaya tidak menimbulkan sampah plastik. Sementara, Arya Wibawa membagikan masker kepada puluhan pedagang.

Data yang diperoleh NusaBali, tercatat ada 183 pedagang yang kesehariannya berjualan di Pasar Tegal Harum. Sebagian besar pedagang sudah lama mengontrak tempat berjualan, sebagian lagi baru masuk berjualan setelah mereka menjadi korban PHK dari tempat kerjanya di sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19.

Dalam kunjungan ke Pasar Tegal Harum kemarin, Jaya-Wibawa sempat berdialog dengan para pedagang. Setelah itu, Jaya Negara memborong jajanan di pasar tersebut, berupa Pulung-pulung Ubi milik pedagang Ni Made Dewi Winantari. Selain itu, Calon Walikota yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini juga membeli dupa dari Ni Ketut Sumariani, pedagang peralatan upacara yang merupakan korban PHK. Seperti halnya Dewi Ninantari, Ketut Sumariani juga korban PHK dari tepat kerja sebelumnya di sebuah pusat perbelanjaan kawasan pariwisata Kuta, Badung, karena pandemi Covid-19.

Bukan hanya itu, Paslon Jaya-Wibawa kemarin juga menyempatkan diri menikmati sarapan pada warung soto dan tipat cantok di Pasar Tegal Harum. Mereka sarapan bersama relawan, berbaur dengan masyarakat lainnya. Di sela-sela menikmati sarapan itu, sejumlah pedagang sempat meminta swafoto dengan Jaya-Wibawa.

Ditemui seusai turun di Pasar Tegal Harum kemarin pagi, Jaya Negara mengatakan bukan sekali ini dirinya terjun dan bertemu pedagang di pasar. “Saya sebelumnya sudah beberapa kali datang ke sejumlah pasar tradisional di Denpasar. Kami ingin mendengar langsung, apa masalah-masalah yang dihadapi pedagang di pasar," jelas Jaya Negara.

Dari dialog dengan sejumlah pedagang di Pasar Tegal Harum kemarin, Jaya Negara menekankan ke depan harus ada penataan pasar tradisional, supaya pengunjung lebih nyaman dan pasar tradisional tetap menjadi idola konsumen. Penataan pasar itu dilakukan dari berbagai aspek, mulai menata parkir, keamanan, kebersihan lingkungan pasar, hingga pelayanan yang ramah dan nyaman bagi pembeli.

“Sehingga masyarakat tetap tertarik belanja di pasar tradisional. Kita tahu pasar tradisional selama ini sebagai tulang punggung ketahanan perekonomian masyarakat Denpasar," terang Jaya Negara yang sudah dua periode menjabat Wakil Walikota Denpasar (2010-2015, 2016-2021).

Menurut Jaya Negara, pasar tradisional juga penting diperkuat untuk mencegah ketimpangan ekonomi masyarakat. Sebab, dengan pengembangan pasar tradisional, sekaligus akan memajukan UKM di Denpasar. “Jadi, prinsip kami, ekonomi kerakyatan itu hidup," tegas kakak kandung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati ini. *nat

Komentar