nusabali

Lab PCR RS Wangaya Resmi Beroperasi

Hari Pertama Terima 40 Sampel, Waktu Uji Hanya 6 Jam

  • www.nusabali.com-lab-pcr-rs-wangaya-resmi-beroperasi

Dengan adanya Lab PCR di RSUD Wangaya ini diharapkan proses pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19 bisa berjalan lebih maksimal.

DENPASAR, NusaBali
Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Wangaya Denpasar akhirnya resmi beroperasi, Selasa (24/11) setelah dilakukan ujicoba selama satu minggu dari tanggal 16 November 2020 sampai tanggal 23 November 2020. Di hari pertama beroperasi Lab PCR RSUD Wangaya sudah menerima 40 sampel dari kapasitas 90 sampel dalam satu sift.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan saat ini dari segi ketajaman dalam mendeteksi Covid-19, maupun keamanan dan perlengkapan sudah semuanya memenuhi standar yang ditentukan dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Karena dalam ujicoba selama seminggu sudah dianggap sesuai, RSUD Wangaya langsung melakukan test sampel secara resmi mulai, Selasa kemarin. "Kemarin sudah dilakukan uji sampel dari tanggal 16-23 November 2020. Uji coba berjalan lancar, sehingga hari ini resmi beroperasi. Hari pertama beroperasi," kata Dewa Rai.

Hari pertama menurut Dewa Rai, petugas sudah menerima sebanyak 40 sampel. Dalam sekali sesi atau shift diperlukan sebanyak 4 orang tenaga mulai dari tenaga administrasi hingga analis. Di mana dalam satu shift ini bisa menguji hingga 90 sampel. Adapun waktu pengujian semua sampel itu selama 6 jam, sehingga jika pagi sampel masuk, maka sore harinya hasilnya sudah keluar. “Rentang waktunya sekitar 6 jam dari pengujian, membaca hasil pengujian sampai proses report,” jelasnya.

Alat untuk Lab PCR ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali dan Denpasar hanya mempersiapkan ruangan saja. Sedangkan untuk biaya setting ruangan yang menggunakan salah satu ruang lantai III di RSUD Wangaya sebesar Rp 150 juta. “Alatnya dapat bantuan dari Provinsi Bali. Sedangkan untuk biaya setting ruangannya Rp 150 juta,” imbuh Dewa Rai.

Untuk keamanan, sampel yang masuk diterima di ruangan cool box. “Dinas Kesehatan Provinsi sudah mengarahkan ke kami, agar jangan orang dari Puskesmas atau dari luar langsung bawa sampel ke ruang lab, agar jangan terkontaminasi nanti. Nanti petugas lab yang akan mengambil sampelnya di ruang bawah,” katanya.

Selain itu, untuk menambah shift, kini pihaknya tengah merekrut 4 orang tenaga. Sehingga dengan demikian dalam sehari bisa diterapkan sebanyak dua shift. Dengan adanya Lab PCR ini, dia mengatakan proses pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19 bisa berjalan lebih maksimal.

Hal ini dikarenakan, selama ini yang menjadi kendala, yakni waktu tunggu keluarnya hasil swab.  “Dengan adanya lab ini akan lebih mempercepat proses dan kami bisa melakukan penanganan Covid-19 lebih bagus. Karena durasi keluarnya hasil tes sangat memengaruhi penanganan Covid-19,” ujarnya. Dewa Rai menambahkan, selama ini, untuk pengujian, sampel harus dikirim terlebih dahulu ke RSUP Sanglah, RSBM, RSPTN Unud, maupun ke Lab di Universitas Warmadewa. Dan hasilnya pun keluar setelah 3 hari proses pengujian bahkan lebih dikarenakan masih menunggu antrian. Kini dengan adanya lab PCR di RSUD Wangaya ini, akan mempercepat proses keluarnya hasil. Otomatis juga akan mempercepat dan memperluas cakupan tracking jika terjadi kasus positif Covid-19. *mis

Komentar